Sebelum pengukuhan, para ontelis Kedunglo tersebut melakukan pawai bersama disekitar wilayah desanya. Mereka bersepeda bersama-sama dengan atribut khasnya. Wakil bupati Sidoarjo tidak ketinggalan ikut dalam barisan para onthelis tersebut. Usai memberangkatkan mereka, Wabup yang akrab di panggil Cak Nur tersebut ikut mengayuh sepeda tua bersama para onthelis Kedunglo.
Wabup mengapresiasi positif keberadaan komunitas seperti ini. Menurutnya komunitas ontehlis merupakan komunitas yang luar biasa. Tidak hanya bersifat olah raga namun mencakup budaya. Kelebihan lainnya adalah terdapat kesederhanaan dalam komunitas tersebut. Menurutnya hal seperti ini harus dikuatkan pada era globalisasi saat ini.
“Inshaalloh dengan kerukunan seperti ini, dengan kesederhanaan seperti ini maka globalisasi akan kita ikuti dengan kekompakkan, rasa nasionalisme dan budaya yang baik,”ucapnya.
Wabup juga mengatakan melalui komunitas onthelis seperti ini akan terus terwujud rasa persaudaraan. Seperti motto nya yang selalu dikumandangkan para onthelis yakni “Satu sepeda sejuta saudara”. Oleh karenanya tidak hanya sehat saja yang didapat dalam komunitas seperti ini. Namun persaudaraan yang selalu diciptakannya menjadi sangat dibutuhkan saat ini. Melalui jiwa kesederhanaan dan saling bersilaturahmi seperti ini menjadi dasar mempererat rasa persaudaraan. Oleh karena itu Cak Nur yang juga sebagai Pembina Kosti Sidoarjo berharap jiwa onthelis seperti ini dapat menyebar di seluruh masyarakat.
“Selamat untuk Kosti, selamat berjuang, mudah-mudahan Sidoarjo maju, Jawa Timur maju, Indonesia maju,”ucapnya.
Ketua Kosti Sidoarjo Ari Baryashi usai mengukuhkan Poked merasa bersyukur dengan terbentuknya Poked sebagai anggota Kosti Sidoarjo. Untuk itu dirinya ucapkan selamat kepada Poked yang telah dikukuhkan menjadi anggota Kosti Sidoarjo. Ari sendiri melihat perkembangan onthelis di Kecamatan Prambon cukup baik. Terbukti dua kepala desa diwilayah Prambon bergabung menjadi anggota onthelis. Yakni Kades Kedungsugo dan Kades Kedungkembar.
“Tidak semuanya pak lurah pak lurah ini “teracuni” dengan onthelis kita,”ucapnya.
Penasehat Kosti Pusat Bambang Waluyojati juga mengucapkan selamat atas pengukuhan Poked kali ini. Dirinya tekankan untuk tetap menjaga persatuan dan persaudaraan antara sesama. Bambang juga mengatakan keberadaan Kosti tidak hanya untuk mengajak masyarakat hidup kesehatan. Lebih dari itu, keberadaan Kosti untuk melestarikan budaya bangsa melalui sepeda kuno.
“Kita kedepankan persatuan, persaudaraan diantara kita, kita sehat, nguri-nguri budaya bangsa sepeda kuno kita,”ujarnya. (Hr/kominfo)
0 Komentar