Arahan Baru Presiden Jokowi Soal Penanganan Korona

Arahan Jokowi soal Penanggulangan Corona
SUARAPERJUANGAN.ID/Jakarta: Presiden Joko Widodo memberikan sejumlah arahan baru terkait percepatan penanganan virus korona (covid-19). Seluruh unusur gugus tugas percepatan penanganan virus korona mesti gesit.
Arahan baru itu dibeberkan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus korona Achmad Yurianto. Dia membeberkan arahan mulai soal pemeriksaan spesimen hingga penyaluran bantuan.
"Seluruh unsur dari gugus tugas percepatan penanganan korona hingga pemerintah pusat dan daerah harus solid," beber Yurianto, Sabtu, 18 April 2020. 

Kepala Negara juga berkali kali menegaskan supaya kerja-kerja penanganan virus korona dipercepat. Dia tak ingin masyarakat cuma menerima janji-janji.
"Saya turun ke bawah kemarin, saya lihat kebutuhan itu sudah ditunggu masyarakat. Jangan nanti di bawah melihat kita ini hanya ngomong saja tapi barangnya tidak sampai ke rakyat," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 13 April.

Berikut Arahan Jokowi: 
1. Perbanyak Uji Sampel
Jokowi memerintah kepala daerah memperbanyak tes virus korona (covid-19). Tes itu untuk menekan laju penyebarn virus yang ditemukan pertama kali di Wuhan, Tiongkok itu.
“Saya sampaikan kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan sampel tes secara masif,” kata Jokowi di Jakarta, Sabtu 18 April 2020.
Dia juga memerintah pemerintah daerah agresif melacak rekam jejak perjalanan dan kontak fisik warganya. Pemerintah daerah, kata Jokowi, juga harus terus menggalakkan isolasi diri yang ketat.

2. Konsultasi Online
Jokowi meminta masyarakat maksimal menggunakan aplikasi online untuk memeriksakan kesehatan. Pemerintah Pusat bekerja sama dengan sejumlah platform online untuk konsultasi gratis.
Rumah sakit tak berdinding itu antara lain Halodoc dan Sehatpedia. Aplikasi konsultasi online tersebut didukung lebih dari 20.000 dokter berlisensi dan berpengalaman.
"Ini yang belum banyak diungkap bahwa kita memiliki RS tanpa dinding, telemedicine. Ini sangat bagus kalau ini bisa disampaikan," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 13 April 2020.
Pemeriksaan lewat online juga bisa meminimalisasi penularan. Sebab, pasien dan dokter tak saling bertemu. 

3. Efektif dalam Berkomunikasi
Yurianto menuturkan Jokowi memerintahkan gugus tugas dalam kerja-kerja pencegahan dan penanganan virus korona perlu satu persepsi. Ini agar tak menimbulkan kebingungan di masyarakat.
Sebelumnya, Jokowi memerintahkan data terkait covid-19 diintegrasikan. Seluruh data dari pemerintah daerah, kementerian, hingga gugus tugas, harus sama.
Data terkait jumlah orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), pasien positif, hingga meninggal. Data juga menyangkut jumlah warga yang telah melaksanakan tes cepat atau rapid test dan tes polymerase chain reaction (PCR).
"Semuanya harus ada dan terbuka hasilnya sehingga semua orang bisa akses data ini dengan baik," tegas Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 13 April 2020. 

4. Cegah Hoaks Korona
Presiden Jokowi juga melihat masih banyak hoaks seputar korona. Hoaks itu menyebar di berbagai paltform media online.
Yurianto menyebut Jokowi ingin pemerintah, aparat, dan masyarakat bekerja sama memberantas hoaks. Ini agar hoaks bisa dibendung.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat sebanyak 554 informasi bohong atau hoaks seputar virus Korona tersebar secara daring. Hoaks diedarkan di 1.209 akun di media sosial Facebook, Instagram, Twitter, maupun YouTube.
"Kami sekali lagi mengajak dan meminta kepada platform digital untuk lebih aktif melakukan proses take down ini. Kami tentu akan mengacu pada Undang-Undang ITE dan undang-undang terkait lainnya," ucap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate Sabtu, 18 April 2020. 

5. Penyaluran Logistik Mesti Lancar
Yurianto menyebut Jokowi memerintahkan penyaluran logistik dipastikan lancar oleh semua pihak. Dia tak ingin melihat ada kekurangan-kekurangan di daer.
Kepala Negara memerintahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengingatkan kepala daerah menjamin ketersediaan bahan pokok di daerah masing-masing. Ia tak mau mendengar kelangkaan bahan pokok selama pandemi korona.
"Diingatkan untuk menjaga ketersediaan bahan pokok, membuat perkiraan ke depan sehingga bisa memastikan tidak terjadi kelangkaan bahan pokok dan harga yang masih terjangkau," kata Jokowi. 

6. Penyaluran Bantuan Tepat Sasaran
Jokowi memerintah pemberian bantuan cepat dan tepat sasaran. Dia ingin masyarakat segera mendapat bantuan terlebih di masa kesulitan ekonomi saat ini.

"Saya minta minggu ini semuanya harus bisa jalan. Ini sudah sangat mendesak, baik yang berkaitan dengan Kartu Prakerja, Program Keluarga Harapan, bansos langsung, dan Kartu Sembako," tegas Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 13 April 2020.
Pemerintah mengucurkan dana Rp405,1 triliun dari APBN 2020 untuk penanganan covid-19. Rinciannya, Rp70,1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus kredit usaha rakyat, Rp75 triliun di bidang kesehatan, Rp110 triliun untuk perlindungan sosail, dan Rp150 triliun untuk program pemulihan ekonomi nasional.
Jokowi juga memerintahkan seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah merealokasi anggaran untuk percepatan penanganan korona. Dia meminta dana-dana yang tak mendesak dialihkan untuk penanganan korona.

Posting Komentar

0 Komentar