Cabuli Anak Tiri Sejak SD Diburon Polisi

Cabuli Anak Tiri Sejak SD Diburon Polisi

Ket. Gambar : Aidil Fazar alias Aidil

Medan,suaraperjuangan.id
Aidil Fazar alias Aidil (37) diburon pihak Kepolisian Republik Indonesia, karena warga Jalan Ampera, Desa Manunggal, Kec. Labuhan Deli ini berkali-kali memperkosa anak tirinya, Kamis (24/7/2020).

Diceritakan, saat akan memperkosa anak tirinya Bunga (15), tersangka mengatur siasat busuknya dengan cara menyuruh abang Bunga bernama At (18) agar mengantar pesanan bunga kepada orang lain.

Akan tetapi tipu muslihat Aidil, telah dicurigai At , abang korban telah menaruh kecurigaan terhadap ayah tiri mereka, Aidil yang perilakunya dianggap aneh dalam tahun belakang ini.

Agar Aidil tak merasa curiga, sikap At pun dibuatnya biasa-biasa saja. At menjaga sikap dan menyimpan rasa gundahnya rapi di dalam hati.

Sore itu sekira pukul 15.00, rumah At dalam keadaan sepi. Mereka hanya bertiga, karena ibunya sedang bekerja di rumah sakit Mitra Medika. Tinggalah dirinya, Bunga serta ayah tirinya, Aidil.

Sebelum hujan turun, At keluar rumah berpura-pura menuruti perintah Ayah tirinya, Aidil untuk mengantar bunga pesanan orang yang berlainan dusun.

Namun karena perasaanya tak enak, At lantas berbalik arah dan menuju ke rumahnya kembali. Dengan rasa berdebar, At mempercepat langkahnya menuju rumah.

Sesampainya di depan rumah, At merasa curiga karena pintu dan jendela depan telah ditutup dan terkunci.

Lalu dengan mengendap-endap At berusaha masuk ke dalam rumah melalui pintu dapur.

Dibukanya pintu dapur pelan-pelan, lalu At merangkak dan memasuki ruangan rumah.

Mendengar suara aneh dan dipastikan kalau itu suara ayah tirinya, Aidil yang sedang berada di atas tempat tidur.

Dengan perasaan marah melihat adiknya, Bunga ditimpai Aidil, lantas At menerjang dan memukuli Aidil.

Saat itu Aidil terkejut dan sempoyongan lalu terjatuh. Dalam posisi telanjang dan dipukuli, Aidil berusaha melekatkan celananya.

Warga sekitar yang mendengar dan melihat kelakuan bejat Aidil lantas beramai-ramai memukuli juga. Namun saja entah mengapa Aidil dapat meloloskan diri dari kerumunan warga yang sedang marah.

Disebut-sebut perlakuan tak senonoh Aidil terhadap Bunga anak tirinya telah puluhan kali dilakukannya.

Itu terhitung semenjak Bunga berada di bangku kelas 6 SD tahun 2019 hingga sekarang SMP.

Upaya konfirmasi wartawan kepada Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan Iptu Andi belum menuai hasil.(red)

Posting Komentar

0 Komentar