Ketua komisi A DPRD SU Hendro Susanto menemui pengunjuk rasa dari SPB SU (Solidaritas Pekerja Buruh Sumateta Utata) Kamis (30-07-2020) di depan gerbang DPRD SU lalu menerima aspirasi mereka akan mengadakan RDP (Rapat Dengar Pendapat).
Didepan pengunjuk rasa itu, Hendro meneriakkan yel-yel buruh dan sekaligus mengajak seluruh buruh bersama sama neriakkannya. "Jika buruh bersatu maka buruh takkan terkalahkan." teriak Hendro dikuti seluruh buruh itu.
Mengenai Perundang Undangan buruh yang akan dileluarkan nanti di DPR RI. Kita akan setuju jika Subsamtibnya harus berdampak bagi kesejahteraan buruh agar meningkat. Ujar Hendro memberi semangat kepada buruh.
Setelah menemui Pengunjuk rasa itu. Hendro diruang komisi kepada sejumlah media menjelaskan. Kita akan panggil semua pihak terkait di RDP nanti. Untuk itu kita minta kepada massa agar membuat surat resmi sehingga secepatnya dilaksanakan RDP itu.
RDP nanti, ujar Hendro bukti-buktinya dilengkapi saja, karena ini sudah mengarah ke proses hukum. Yang menentukan siapa yang salah nanti, biarlah Polisi. Kita hanya menerima aspirasi masyarakat saja.
Ratusan SPB-SU melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Sumatera Utara, Jalan Imam Bonjol Medan, menuntut ketidak adilan proses hukum di Polres Serdang Bedagai yang diduga melakukan rekayasa laporan kaum buruh yang merupakan korban penganiayaan dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Naga Jaya.
Korban penganiayaan dari Gapoktan Naga Jaya bernama Suprat Yono dan Zainuddin Leo Sinaga telah ditetapkan sebagai status tersangka oleh Polres Serdang Bedagai.
"Kami minta Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting melalui ketua Komisi A agar menerima aspirasi dan tuntutan kami yang lemah hukum pada kaum buruh di Sumut. Kami minta segera melakukan pemanggilan terhadap Polres Serdang Bedagai yang menjadikan rekan kami tersangka," kata Korlap, Bambang Hermanto. (Mashuri L)
0 Komentar