KRI Nanggala 402 Dinyatakan Tenggelam, 53 Putra Terbaik Bangsa Gugur di Medan Tugas




Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono dalam konferensi pers Sabtu 24/4/2021 menyatakan, Pada beberapa hari yang lalu dan sampai hari ini tadi, ditemukan kepingan dan barang-barang yang berada di sekitar lokasi terakhir kapal selam terlihat saat menyelam."



"Yang diyakini bagian atau komponen yang melekat di kapal selam, ini tidak akan terangkat keluar kapal apabila tidak ada tekanan dari luar atau keretakan di peluncur torpedo," ungkap Yudo Margono .


Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menyebut, Selain karena rentang waktunya, ada bukti otentik tenggelamnya kapal selam tersebut.Bukti ini yaitu sejumlah barang yang diduga bagian dari KRI Nanggala 402.


sejumlah bukti serpihan ditemukan bersamaan dengan terapungnya tumpahan minyak."Barang-barang ini tidak dimiliki oleh (kapal) umum, dalam radius 10 mil tidak ada kapal lain yang melintas". 


"Mantan ABK KRI Nanggala dan komunitas kapal selam, diyakini ini adalah barang-barang milik KRI Nanggala," ungkapnya.


Barang tersebut antara lain, kepingan hitam yang merupakan pelurus tabung torpedo,lalu pembungkus pipa pendingin, hingga botol berisi cairan oranye yanng merupakan pelumas untuk naik turunnya periskop kapal selam.Kalau sedang di atas kering, dikasih pelumas itu, itu ikut muncul, Kemudian alas yang dipakai ABK KRI Nanggala, biasa dipakai untuk sholat," ungkapnya.


Selain itu, ditemukan pula spon penahan panas, yang seharusnya spon ini berukuran besar lebar, tapi keluarnya dalam bentuk kecil-kecil", jelasnya. 


Yang terakhir solar, terlihat juga lewat patroli udara, sudah meluas dalam radius 10 mil tersebut". 


Prosedur pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 memperkenalkan istilah Sublook, Submiss, dan Subsunk.


Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono pun menjelaskannya lagi,  istilah itu adalah prosedur terencana memeriksa dan memulai pencarian ketika sebuah kapal selam berhenti melapor.


Sublook adalah prosedur pertamanya, yaitu ketika kapal selam berhenti melapor dan ada dugaan mengalami permasalahan.



Sublook KRI Nanggala 402 tercatat pada pukul 05.15 waktu setempat. Jam 05.15 kita mengadakan prosedur Sublook yakni aksi yang dilaksanakan jika kapal selam hilang kontak dan diduga mengalami permasalahan. Ini sudah sesuai prosedur," katanya Yudo Margono. 


Dilakukan pencarian selama tiga jam, prosedur diganti menjadi Submiss.Submiss adalah status kapal selam hilang setelah tiga jam pencarian awal tak membuahkan hasil.Submiss KRI Nanggala 402 tercatat pada pukul 06.46 waktu setempat.


"Sehingga seluruh unsur yang melaksanakan pengamanan di luar untuk melaksanakan pencarian dan latihan kita tunda," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono. 


Dalam konferensi pers tersebut Yudo menjelaskan prosedur bisa berubah menjadi Subsunk jika ada bukti otentik tenggelamnya kapal itu.


Sampai akhirnya bukti otentik didapatkan pada beberapa hari dan sampai hari ini akhirnya kapal selam KRI Nanggala 402 sudah masuk isyarat Subsunk.
Dengan ini, KRI Nanggala 402 dinyatakan tenggelam.


Pimpinan Pusat dan Perwakilan daerah media Suaraperjuangan.id  turut berbela Singkawa atas tenggelamnya kapal Selam  KRI Nanggala 402. 


Semoga amal ibadah diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan  diberi ketabahan.
(Redaksi) 






Posting Komentar

0 Komentar