Papua,Suaraperjuangan.id - Organisasi Kemasyakatan Setya Kita Pancasila Dewan Pimpinan Daerah Tanah Papua Mengecam statemen Natalius Pigai yang berbau rasisme,Rabu (06/10/2021).
Kami menghargai Natalius Pigai sebagai aktivis senior asal Papua, namun bukan berarti lantunan lagu Rasisme terhadap Presiden Jokowi dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo oleh Natalius Pigai Mewakili hati dan pikiran kami orang Papua.
Kami justru merasa Presiden Jokowi dan Pak Ganjar Pranowo adalah sosok yang toleran, bersahaja dan bijaksana, justru konsep berpikir Natalius Pigai lah yang terlihat Rasis.
"Janganlah berteori orditionistis tanpa dasar dialektika hukum dan moral yang konstan, dengan analisa dasar antropolog, sosiolog dan historikal pretedentis untuk mendiskreditkan pihak lain demi popularitas dan tujuan kelompoknya".
Penyebutan kata Jawa Tengah walaupun tidak tertulis dalam kamus besar bahasa Indonesia sebagai mendistatis suku namun secara defacto telah menunjuk pada kelompok dan asal muasal serta subyektifitas peradaban suku setempat. Sebab diskursus yang dibangun dengan narasi negatif terkait SARA akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ungkapan Natalius Pigai tergolong kasar dan tidak beretika dengan narasi yang dibangun sangat tak bermartabat dan menyesatkan publik. Statemen Natalius Pigai 100% mewakili pribadi dan bukan rakyat Papua, sebab rakyat Papua sangat menghargai dan menyayangi Pak Jokowi melebihi sosok Natalius Pigai.
Dengan terus menyerang Pemerintah, Natalius Pigai telah kehilangan legitimasi dan simpati rakyat Papua.Natali menunjukan dirinya sebagai pahlawan kesiangan bagi rakyat Papua, tak ada bukti kinerja NP bagi Papua hanya teori omong kosong belaka yang sama sekali tak berbobot dan tak bermanfaat pula bagi bangsa dan negara. Jiwa nasionalis kebhinekaan dan MerahPutih NP patut dipertanyakan praduga.
Akhirnya; sukses selalu Pade Jokowi dan dan Pade Ganjar Pranowo. Rakyat Papua menyayangi kalian. Kita adalah saudara sebangsa dan se Tanah Air. Jawa Tengah dan Papua adalah saudara.
(Riyo E.Nababan/Andy Sadipun Komber)
0 Komentar