Medan, Suaraperjuangan.id -Pemko Medan memaksimalkan pemanfaatan teknologi dalam menjalankan roda pemerintahan yang efektif dan efisien serta membangkitkan partisipasi masyarakat dalam percepatan pembangunan di ibu kota Sumut ini.
Hal ini disampaikan Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution menghadiri event Indo Smart City Forum & Expo (ISCFE) 2021 yang digelar Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), Rabu (13/10) di Yogyakarta. ISCFE 2021 ini merupakah salah satu rangkaian dengan kegiatan Rapat Kerja Teknis APEKSI 2021 sekaligus sebagai ajang membahas isu-isu terkini seputar smart city.
Dalam kesempatan itu, dia mengatakan Pemko Medan akan lebih banyak melibatkan masyarakat dalam hal pembangunan di masa yang akan datang.
"Pemerintah yang efesien dan transparan, lebih melibatkan masyarakatnya ke depan," tuturnya.
Perhelatan Apeksi dengan tema "Membangun Ekosistem Smart City Berkelanjutan bagi Penanggulangan Pandemi" ini merupakan yang pertama kali diikuti oleh Bobby Nasution sejak dilantik menjadi Wali Kota Medan pada 26 Februari 2021 lalu.
"Ini pertama kali saya mengikuti kegiatan APEKSI. Tentunya Kota Medan sendiri akan terus ikut serta dalam apapun penyelenggaraan APEKSI ke depan," ujar Bobby.
Bobby Nasution mengatakan, perhelatan ini memberikan ruang dan kesempatan baik bagi dirinya untuk menambah ilmu dan pengalaman dari berbagai kota lain di Indonesia. "Terlebih di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini yang memerlukan kebangkitan di sektor perekonomian," ungkapnya.
Saat itu dia juga mengharapkan agar ketiga dimensi utama perwujudan smart city dapat diterapkan agar Medan menjadi kota pintar dengan digitalisasi. Ketiga dimensi utama yakni smart city untuk efisiensi, smart city untuk partisipasi, dan smart city untuk transparansi.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Apeksi, Bima Arya, menyebut momentum pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini menjadi momentum untuk smart city.
"Efisiensi, kerja kita menjadi lebih efesiensi. Kedua, smart city untuk partisipasi kita berperan dalam menggerakkan roda perubahan, smart city untuk transparansi, tidak ada korupsi dan tidak ada yang bertentangan dengan hukum," katanya.
Lima tahun lalu, kata Bima, tidak ada yang membayangkan koordinasi dengan pemerintah pusat bisa berjalan lebih cepat.
"Lima tahun lalu kita tidak pernah membayangkan melakukan zoom metting, berkoordinasi dengan menteri, gubernur dan forkopimda. Karena ada kebutuhan, menjadi lebih cepat," katanya.
Setiap pekan, lanjutnya, pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam penanganan Covid-19, sampai akhirnya bisa melandai seperti ini.
"Jadi kalau Covid-19 melandai dan dipuji oleh forum internasional ini adalah keberhasilan dan kolaborasi kita semua, mari kita jaga momentum ini agar tidak ada muncul varian baru. Kedua, momentum tepat dalam arti smart city harus dikonsolidasikan lagi," tandasnya.(and)
0 Komentar