Sekali Top Up di Kenakan Biaya Administrasi Rp 4000, Di duga praktik Pungli Terjadi di Pelabuhan ASDP Punggur

Batam,Suaraperjuangan.id - Program digitalisasi melalui metode pembayaran menggunakan kartu elektronik mulai dari e-Money Bank Mandiri, Brizzi BRI, Tap Cash BNI, dan Flazz BCA di berlakukan bulan Juni di pelabuhan kapal Roro PT.ASDP Indonesia Ferry (Persero) Punggur,Kota Batam, Provinsi Kepulau Riau (Kepri)Diduga Praktik pungutan liar (pungli) merajalela terjadi di konter pengisian saldo (Top Up),Kamis (11/11/2021).

Poto : Ruangan Konter Pengisian Saldo (Top Up) Pelabuhan ASDP Punggur (Dok).

Bapak Surya supir  mobil Pic up penguna jasa penyeberangan Kapal Roro PT.ASDP Indonesia Ferry (Persero) tujuan Batam - Tanjung Uban(Bintan) mengeluh,bukan karena masalah beratnya pekerjaan dan biaya ongkos penyebrangan,melainkan biaya Administrasi saat mengisian saldo Top Up untuk pembelian tiket.

Untuk setiap pengisian saldo (Top Up) pembelian tiket penyeberangan mobil Pic Up nya dikenakan biaya tambahan administrasi Rp 4000 yang tadinya sewaktu pembayaran tunai hanya bayar Rp.233.000 sekarang semenjak diberlakukan pembelian tiket Non Tunai menjadi Rp.237.000 di tambah Rp.4000 biaya Administrasi yang langsung di bayar kepada penjaga konter.

Surya mengatakan,Setiap kali melakukan pengisian saldo (Top Up)di konter yang ada di pelabuhan ASDP Punggur semua penumpang yang akan mengunakan Kapal Roro ASDP yang akan menyeberang di kena biaya Administrasi Rp4000  tidak pandang  bulu mau Motor, Mobil pribadi,Pic up dan Lori bahkan penumpang perorangan pun di kena juga biaya Administrasi Rp.4000 setiap kali pengisian Saldo (Top Up) yang biasanya hanya Rp.21.000/per orang sekarang menjadi Rp.25.000 ditambah Rp.4000 biaya Administrasi  pengisian saldo (Top Up)."Kalau begini terus lebih baik kembali seperti peraturan yang dulu,bayar langsung",ucap Surya dengan nada kesal.

Kami supir ini bang,kata Surya kepada awak Media Suaraperjuangan.id kami bukan orang kaya yang bisa langsung isi Saldo (Top Up ) langsung banyak.kami ini hidup pas - Passan hanya untuk biaya hidup,makan untuk  di perjalan aja kami bawa bekal nasi dari rumah untuk mengirit biaya,dan kami isi saldo (Top Up)hanya bisa setiap berangkat misalnya,dari Batam - Tanjung Uban.Nanti mau pulang isi saldo (Top Up) lagi untuk beli tiket dari Tanjung Uban - Batam,berarti kami harus bayar biaya administrasi  pengisian saldo (Top Up) dua kali,"Terok rasanya".mau isi saldo (Top Up) untuk pulang pergi ( PP) tak sanggup karena pembayaran angkutan kami sesudah barang sampe ditujuan baru dibayar,ucapnya menjelaskan.

"Yang paling mengherankan kapal Roro ASDP inikan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tapi kok biaya administrasi lebih mahal di banding isi saldo (Top Up) di luar,kalau ngisi saldo (Top Up) di luar hanya kena biaya administrasi Rp.2000 per sekali Top Up,ini kok di pelabuhan kapal Roro ASDP langsung kami harus bayar lebih mahal biaya Administrasinya sampai Rp.4000 persekali Top Up,seharusnya lebih murah  biaya Administrasi isi saldo (Top Up) di ASDP Punggur karena punya BUMN di bandingkan isi saldo (Top Up) di luar. 

"Jika sempat terjadi Pungli Coba saja hitung,kalau satu hari ada yang melakukan pengisian saldo (Top Up) 500 orang per hari di kali Rp.4000 sudah berapa itu keuntungannya,di hitung Mulai bulan 6 (Juni) pemberlakuan pembelian tiket Non Tunai.itu kalau 500 orang perhari pengisian saldo (Top Up) bagaimana 1000 orang perhari yang melakukan pengisian Saldo (Top Up) di kali Rp 4000?? Belum lagi bagi penguna jasa Kapal roro ASDP pemula,penguna jasa Kapal Roro ASDP harus membeli kartu Elektronik dengan harga Rp.25.000 per kartu dan harus lagi bayar Administrasi Isi Saldo (Top Up), cepat kayalah",ungkapnya.

Surya pun kembali menjelaskan,bahwa kerugian dari praktik ini diduga sangat besar, khususnya bagi penguna jasa Kapal Roro yang penghasilan hanya mengharapkan biaya angkut,saat dimasa sulitnya ekonomi dan pandemi Covid - 19 melanda.terlebih pada saat masih berlakunya antigen,kami tidak ada hasil,pungkasnya.

Dia berharap, ada kejelasan dari pihak PT. ASDP terkait biaya Administrasi tersebut dan jika ada terjadi punggutan liar (Pungli) atau penyalahgunaan yang mengakibatkan kerugian masyarakat banyak pihak aparat agar mengusut tuntas kasus itu dan bertindak tegas serta menangkap pelakunya,tutup Surya Supir Mobil Pic Up Batam - Tanjung Uban.

(Redaksi)

Posting Komentar

0 Komentar