Empat pasar tradisional yang menjadi lokasi operasi pasar masing-masing lokasi menyediakan 1,8 ton minyak goreng.
Masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga Rp13.500 atau di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
"Kegiatan hari ini Projo bersama PUD Pasar dan mitra PT Salim Mas melakukan operasi pasar minyak goreng yang jumlahnya di titik ini 1,8 ton," ujar Ketua Projo Sumut Ramses Simbolon melalui Sekretaris Eksternal, Mawan MH Siringoringo di Pasar Kwala Bekala, Medan, Kamis (24/2).
Mawan mengatakan selain di Pasar Kwala Bekala, operasi pasar minyak goreng ini dilakukan di Pasar Melati, Pasar Marelan dan Pasar Sentosa Baru.
Operasi pasar, menurut Mawan, dilakukan untuk membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan minyak goreng karena langka di pasaran. Dan masyarakat dibatasi maksimal membeli dua liter minyak goreng.
"Masyarakat mengeluh, hilang di pasaran minyak goreng, dan kalau ada mahal, masyarakat tidak mampu membeli. Makanya kita dari Projo melakukan operasi pasar minyak goreng bersama mitra. Harapan kita masyarakat bisa terbantu," katanya yang didampingi Ketua OKK Projo Sumut Suangro Sitanggang.
Direktur Administrasi dan Keuangan PUD Pasar Medan, Fernando Napitupulu, mengatakan pihaknya memfasilitasi kegiatan operasi minyak goreng di empat pasar yang diinisiasi oleh Projo Sumut.
Fernando menilai kegiatan ini bentu kepedulian terhadap masyarakat yang saat ini kesulitan mendapatkan minyak goreng.
"Isu di lapangan harga (minyak goreng) sudah hampir 20.000 per liter, kita peduli kepada masyarakat. Ini bentuk kepedulian perusahaan dan dari tim Projo dan dari PUD Pasar menyiapkan tempat untuk memudahkan masyarakat mendapatkan minyak," katanya.
"Berdasarkan pengalaman kegiatan operasional pasar ini tidak akan berlangsung lama, setengah hari sudah habis," sambung Fernando.
Pantauan di lokasi masyarakat terlihat antusias dan rela mengantre untuk bisa mendapatkan minyak goreng. (red)
0 Komentar