Medan, Suaraperjuangan.id -Berbagai langkah telah dilakukan Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk memperjuangkan agar pelaku UMKM di Kota Medan dapat maju dan berkembang. Selain mengajak untuk melek digitalisasi, juga melakukan kolaborasi antara pelaku UMKM dengan para start up. Kemudian melakukan bekerja sama dengan sejumlah BUMN untuk pembinaan dan pengembangan UMKM tersebut.
Dengan langkah yang dilakukan itu, Bobby Nasution berharap pelaku UMKM yang terdampak pandemi Covid-19 bisa bangkit dan naik kelas. Upaya dan kerja keras yang dilakukan orang nomor satu di Pemko Medan ini membuat sejumlah pelaku UMKM dan start up di Bali tertarik dan ingin berkolaborasi dengan UMKM di Kota Medan, di antaranya pemasaran produk maupun transfer teknologi. Keinginan kolaborasi ini disampaikan di sela-sela kunjungan Bobby Nasution di acara APEKSI Outlook Bali 2021 beberapa waktu lalu.
Keinginan itu langsung disikapi Bobby Nasution. Menantu Presiden Joko Widodo itu mengajak sejumlah pelaku UMKM dan start up untuk berkunjung ke Kota Medan, guna menjalin kolaborasi dengan UMKM di Medan. Dengan kolaborasi yang dilakukan nanti, Bobby berharap UMKM.
"Sejak pandemi melanda, tidak hanya sektor kesehatan yang terpuruk tetapi juga sektor perekonomian. Oleh karena di tengah pandemi yang masih belum tahu kapan berakhirnya ini, perekonomian harus bangkit, salah satunya UMKM sebagai tulang punggung perekonomian. Pemanfaatan teknologi tentunya menjadi kunci agar pelaku UMKM naik kelas di masa pandemi ini," kata Bobby.
Berbagai upaya dan langkah yang dilakukan Bobby Nasution untuk memperjuangkan kemajuan pelaku UMKM dinilai sangat tepat oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Medan Area (UMA) Ahmad Rafiki BBA (Hons) MMgt PhD. Menurut Ahmad, mengajak pelaku UMKM berkembang ke arah digitalisasi bukanlah hal yang mudah dan butuh dana.
"Saya sangat mengapresiasi Pak Wali Kota dengan memulai terobosan yang tidak mudah yakni mengajak UMKM menggunakan digitalisasi. Tentu di sini ada biaya, bagaimana Pemko Medan bisa menyiapkan dana untuk mendukung program ini," jelas Ahmad.
Terkait kolaborasi UMKM dengan start up, Ahmad menilai sebagai langkah untuk memajukan UMKM sekigus naik kelas. "Langkah yang dilakukan Pak Wali Kota sudah tepat. Hanya saja tinggal bagaimana mensinergikan antara pelaku UMKM dengan start up. Sebab, start up ini memang berorientasi dengan teknologi dan digitalisasi. Sedangkan pelaku UMKM mungkin masih ada yang beroperasi secara konvensional," ungkapnya.
Apabila UMKM dan start up sudah bersinergi, kata Ahmad, maka pelaku UMKM bisa meningkatkan omsetnya dan start up pun juga bisa bersinergi atau mendapat bantuan dari para pelaku UMKM, baik bantuan pengalaman maupun segi jaringan. Oleh karenaya UMKM dan start up harus disinergikan. Apalagi ke depannya kehidupan akan sangat mengandalkan teknologi. Dengan demikian, bilangnya, pelaku UMKM pelan-pelan sudah menuju ke sana.
"Kalau sekarang mungkin masih sedikit, mungkin nanti ke depannya mayoritas pelaku UMKM bisa menggunakan teknologi hasil sinergi dengan start up. Jadi start up bisa menularkan kepada pelaku UMKM dan setelah ditularkan start up juga bisa belajar dari pelaku UMKM sekarang yang sudah berjalan. Mungkin ada pengalaman yang mungkin bisa dipelajari. Artinya, program Pak Wali Kota terkait digitalisasi sangat bagus," paparnya.(and)
0 Komentar