Jakarta,Suaraperjuangan.id – Bea Cukai kembali melaksanakan program customs visit customer di beberapa wilayah pengawasan. Program CVC merupakan bagian dari kegiatan rutin Bea Cukai dalam melakukan kunjungan kerja kepada para stakeholders sebagai sarana diskusi dan pemberian informasi terkini terkait kepabeanan dan cukai.
Di wilayah Sumatera Utara, Bea Cukai Belawan bersama dengan Laboratorium Bea Cukai Medan mengunjungi PT Bingei Agung yang merupakan perusahaan distributor peralatan pertanian serta berbagai jenis pupuk dan pestisida yang telah melakukan kegiatan impor sejak tahun 2007.
“Dalam kunjungan tersebut, Bea Cukai menjelaskan teknis pemeriksaan fisik barang impor termasuk proses pengujian di laboratorium. Guna mempercepat proses pengujian, perusahaan juga diharapkan menyertakan dokumen analisis semacam Material Safety Data Sheet (MSDS) sehingga laboratorium dapat segera mempersiapkan material-material pendukung pengujian,” ungkap Hatta Wardhana, Kasubdit Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan Bea Cukai.
Disamping itu, dokumen ini juga dapat dijadikan sebagai bahan mitigasi risiko terhadap terpaparnya petugas khususnya pemeriksa fisik barang akan barang beracun dan berbahaya. Harapannya perusahaan tidak menemukan kendala dalam proses clearance sehingga tidak menjadi penyumbang dwelling time terlebih beberapa barang yang diimpor juga melalui tahapan pengujian laboratorium yang tentunya membutuhkan waktu tambahan untuk mengidentifikasinya.
Sesuai janji layanan, standar layanan pengujian barang pada Laboratorium Bea Cukai adalah tiga hari persampel barang sejak sampel diterima dan realisasi layanan selama ini berada di bawah waktu yang telah ditetapkan.
Di Pematang Siantar, Bea Cukai mengunjungi kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangkei dalam rangka untuk memantau dan ikut serta menangani kendala dalam kegiatan industri dan kegiatan ekspor. KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) sendiri merupakan kawasan dengan batasan tertentu dalam wilayah hukum NKRI yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu.
Pengembangan KEK bertujuan untuk memaksimalkan kegiatan industri, ekspor dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi, meningkatkan penanaman modal melalui penyerapan kawasan yang memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategis, mempercepat perkembangan daerah, dan sebagai model terbosan pengembangan kawasan untuk pertumbuhan ekonomi.
Kunjungan ke KEK juga dilakukan oleh Bea Cukai Tanjungpinang ke KEK Galang Batang, Bintan Timur. Bea Cukai mengunjungi PT Bintan Alumina Timur yang merupakan perusahaan yang berada dalam KEK tersebut. “Keberadaan PT.BAI di KEK Galang Batang sebagai satu-satunya perusahaan produksi saat ini, sangatlah penting terutama mendukung investasi yang juga memiliki nilai tambah serta multiplier effect seperti penyerapan tenaga kerja dan menggerakkan perekonomian sekitar dan nasional,” ungkap Hatta. Kegiatan CVC juga dilaksanakan ke PT Pertamina TBBM Tanjung Uabn yang berada di wilayah Bintan Utara. Dalam kunjungan tersebut dibahas terkait pengoperasian pusat logistik berikat PT Pertamina.
Di Jawa Timur, Bea Cukai Gresik melaksanakan kunjungan ke PT Cargill Indonesia. Saat ini PT Cargill Indonesia sudah menjadi Kawasan Berikat Mandiri yang merupakan program untuk mempercepat kelancaran arus barang dengan dukungan IT Inventory yang terhubung dengan sistem di Bea Cukai.
PT Cargill Indonesia saat ini memiliki berbagai project yang sedang dilaksanakan antara lain Project Quantum Leap yaitu project penambahan laboratorium baru yang memiliki nilai tambahan investasi sebesar USD 31.900.000 dan AEO Project yang sampai saat ini sampai pada taha presentasi.
“Authorized Economic Operator (AEO) merupakan salah satu fasilitas yang dikeluarkan oleh Bea Cukai dan bertujuan untuk mengamankan rantai pasokan logistik dalam perdagangan internasional, juga untuk memberikan kepastian, keamanan dan kenyamanan para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya,” tambah Hatta.
Mendukung program pemerintah dalam pemberdayaan UMKM, PT Cargill Indonesia telah menjalankan beberapa program antara lain Program Pengembangan UMKM BUMDES Manyar, Program Pengembangan UMKM Koperasi Desa Manyarejo, Program Pengembangan UMKM Pakan Ternak di Gresik, Tulunggagung dan Blitar.(Riyo E.Nababan)
0 Komentar