Ratusan Pengunjung Datangi Objek Wisata Bukit Lawang

Langkat,Suaraperjuangan.id - Bukit Lawang adalah sebuah desa kecil yang terletak 90 kilometer barat laut Medan, ibu kota Sumatera Utara, Indonesia. Bukit Lawang yang paling terkenal karena menjadi salah satu tempat terakhir di dunia di mana orang dapat melihat orang hutan di alam liar, Minggu (10/07/2022).
Bukit Lawang terletak di sisi timur Taman Nasional Gunung Leuser.Pada tahun 1973 sebuah organisasi Swiss mendirikan pusat rehabilitasi orangutan di Bukit Lawang. 
Tujuan pusat ini adalah untuk merehabilitasi orang hutan yang dilepaskan dari penangkaran. Para penjaga di pusat mengajarkan orang hutan semua keterampilan yang diperlukan untuk bertahan hidup di alam liar. Setelah periode intens karantina, penyesuaian kembali ke habitat alami dan reintegrasi dalam populasi (semi-) liar, orangutan dilepaskan kembali ke hutan.
Diliris Semua orangutan masih dipantau oleh jagawana dan mereka masih memberi mereka makanan tambahan pada platform makan sampai mereka menjadi sepenuhnya mandiri.Pada tahun-tahun setelah kedatangan pusat rehabilitasi lebih banyak wisatawan yang datang ke Bukit Lawang dan itu menjadi salah satu tujuan paling populer di Sumatera. 
 
Sebuah banjir bandang melanda Bukit Lawang pada tanggal 2 November 2003. Dijelaskan oleh saksi sebagai gelombang pasang surut dengan tinggi air adalah sekitar 20 meter yang menyebabkan perbukitan menjadi longsor.

Bencana yang diduga merupakan hasil dari pembalakan liar, menghancurkan tempat wisata lokal dan memiliki dampak bagi industri pariwisata lokal. Sekitar 400 rumah, 3 masjid, 8 jembatan, 280 kios dan warung makan, 35 hotel dan guest house dihancurkan oleh banjir dan 239 orang (5 dari mereka wisatawan) tewas dan sekitar 1.400 penduduk setempat kehilangan rumah.Setelah delapan bulan  mereka melaukan pembangunan kembali Bukit Lawang itu kembali dibuka lagi pada bulan Juli 2004.

Banyak penduduk desa menjadi trauma kehilangan keluarga, teman dan rumah mereka. Banyak Orang-orang yang tinggal di Bukit Lawang menjadi pengangguran dan tunawisma. Ini telah menjadi jalan panjang untuk pemulihan dan tugas yang sangat sulit untuk membangun kembali kota dengan hanya bantuan keuangan yang terbatas dari pemerintah.

Namun orang-orang di Bukit Lawang yang menjadi korban dengan membangun kembali desa yang telah hancur dan memulai kambali bisnis merek.Terutama generasi muda agar dapat membangun kembali desa secara berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga pelestarian eko sistem ​​yang ada ditempat tinggal mereka, Mereka dapat memanfaatkan semua dukungan, mereka juga bisa mendapatkan pendapatan pariwisata yang akan membantu mereka dalam mewujudkan ide-ide mereka untuk masa depan yang cerah bagi Bukit Lawang.

Dimasa pandemi Covid- 19  kembali kesabaran para pelaku usaha di Bukit diuji.
Pasalnya kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara sebagai penopang perekonomian Pelaku usaha di Bukit Lawang tidak seramai sebelum pandemi covid- 19.

Ratusan pemandu wisata terancam mata pencahariannya.Tidak hanya mereka  ratusan pelaku usaha  ( hotel , restoran , penginapan , pedagang kecil , dll) kini sudah merasakan dampak pandemi covid-19.

Pantauan awak media , Minggu 10/07/2022, destinasi wisata Bukit Lawang kembali diserbu pengunjung di hari  Hari Raya Idul Adha 1443 H/2022 M.
Tidak hanya sebatas pengunjung domestik tapi ada juga wisatawan mancanegara.
Ratusan kendaraan mobil pribadi , sepeda motor dan bus pariwisata tampak memenuhi lokas parkir Bukit Lawang.

Dibawah jembatan gantung Bukit Lawang tampak pengunjung  sedang menghabiskan liburan mereka dengan mandi-mandi bersama keluarga dan sahabat .

Hal ini tentu disambut baik oleh pelaku usaha di daerah ini .

Salah seorang pemilik warung nasi Ibu Sri  ketika dikonfirmasi mengatakan  Alhamdulillah, hari ini dagangan kami lumayan rame pesanan pengunjung juga lumayan banyak,pungkasnya senantiasa berharap agar Pemerintah tidak menutup Objek wisata Bukit Lawang di masa pendemi dengan alasan Pandemi.

Ketika ditanya tentang pandemi covid-19  Ibu Sri mengatakan , pengunjung seharusnya mematuhi sudah divaksin  dan mematuhi protokol kesehatan yang ditentukan Pemerintah.Kalau protokol kesehatan dipatuhi mudah-mudahan kita bisa terhindar dari penularan Covid -19,tutupnya.(Redaksi)

Posting Komentar

0 Komentar