Jakarta,Suaraperjuangan.id - Koordinator Agraria Watch Indonesia Ganda Situmorang merasa heran dengan kebijakan Menteri ATR/BPN yang menambah atribut bernuansa militeristik di Kementerian yang baru dipimpinnya.
Terobosan Menteri ATR/BPN yang menyematkan atribut bernuansa militer untuk seragam ASN di Kementerian ATR/BPN menurut Ganda adalah salah kaprah. Atribut baru itu mencakup tongkat komando, baret dan tanda pangkat yang disematkan lengkap dengan Pakaian Dinas Harian (PDH).
Permasalahan mental dan perilaku korup oknum ASN di Kementerian ATR/BPN, sistem tata kelola pertanahan yang carut marut hingga mafia tanah bersarang di Kementerian ATR/BPN kok berharap sembuh dengan menyematkan atribut militeristik? Menurut penulis ini justru semakin kontraproduktif.
Kalau mau memperbaiki diri supaya berwibawa, seharusnya justru kantor ATR BPN dibuat seperti kantor pelayanan Bank, baik fisik lay out maupun sistemnya. Bila perlu seragam petugas loket pelayanan masyarakat dibuat bernuansa cerah ceria bernuansa seragam pramugari karena sejatinya memang mereka pelayan rakyat. Percaya deh, kalau ASN BPN bekerja dengan ikhlas melayani masyarakat maka jangankan wibawa, tingkat kepercayaan publik niscaya akan meningkat dan bahkan akan dihormati dan disayangi rakyat.
Tirulah Presiden Jokowi, pakaiannya sangat sederhana namun sangat disayangi rakyatnya. Bahkan para pemimpin dunia hormat bukan karena Jokowi gemar berpakaian militer tetapi karena legacy yaitu bekerja ikhlas, jujur Dan sederhana.(Riyo E.Nababan/Ganda Situmorang)
0 Komentar