Deli Serdang, Suaraperjuangan.id - Penghubung Desa Lau Rakit kecamatan STM Hilir – Desa Penen kecamatan Sibiru – biru kabupaten Deliserdang terputus akibat diterpa bencana alam sekira 5 bulan lalu kini menuai kontroversi, Minggu (14/8/2022).
Ada menyebut jalan putus yang tepatnya berlokasi di Dusun I Desa Lau Rakit tersebut oleh pemerintah dibiarkan begitu saja alias tak dipedulikan. Tak hanya itu, pendapat – pendapat dinilai cukup miring lainnya pun bertaburan diantaranya menunggu jatuh korban baru diperbaiki.
Menyikapi persoalan ini, pemkab Deliserdang melalui Kepala Dinas (Kadis) Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Kontruksi (SDABMBK) Janso Sipahutar ST MT membantah adanya hal pembiaran tersebut.
Dijelaskannya, sejak awal pasca terputusnya jalan disana, Pihak Pemkab Deliserdang c/q Dinas SDABMBK telah melakukan langkah penanganan awal dengan menurunkan sejumlah alat berat guna pembuatan saluran air untuk mengantisipasi penggerusan tanah yang semakin parah.
Tak hanya itu, pihaknya juga telah melakukan pengujian dan penyelidikan tanah menggunakan alat canggih agar diketahui seberapa dalam kropos atau tanah yang sudah rongga – rongga di lokasi longsor tersebut.
Ditambahkannya, perencanaan perbaikan konstruksi permanen ruas jalan yang longsor tersebut serta anggaran yang ditampung di P. APBD akan segera dilaksanakan.
Sementara itu, Camat STM Hilir Hesron T Girsang, pihak pemerintah Desa Lau Rakit dan sejumlah warga membenarkan adanya penanganan awal jalan putus akibat longsor tersebut. Disebutkan, usai penanganan awal, di lokasi tersebut dipasang sejumlah tanda atau rambu dilarang melintas. Mulai pemasangan pembatas sejenis portal menggunakan kayu, papan bertuliskan hati – hati tanah longsor dilarang melintas dan lain sebagainya.
Sekedar diketahui, merebaknya soal kontroversi tersebut menyusul ditemukannya korban tewas di dasar jurang jalan terputus .( Rdn )
0 Komentar