Ustadz Abdul Ajak Ummat Meneladani Nabi Muhammad SAW
Medan, Suaraperjuangan.id - Peringati Maulid Nabi Muhammad Rasulullah SAW, Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Al-Iklashiyah menyantuni Anak Yatim dan Dhuafa.
Bersama Remaja Masjid (RM) dan Tokoh Masyarakat, kegiatan rutin tahunan itu selalu diselenggarakan oleh warga Lingkungan IX, Kelurahan Menteng, Kecamatan Medan Denai.
Meski derasnya hujan pada Minggu (30/10/2022) siang, tidak menyurutkan warga di sana mendatangi Masjid Al-Iklashiyah guna menghadiri peringatan lahirnya Muhammad Rasulullah SAW.
Amatan media, meski suara berisik anak-anak, para Tokoh Masyarakat dan Ibu-Ibu terlihat serius mendegar Tausyiah yang disampaikan Al-Ustadz Abdul Halim Al-Fadilah S.Sos SPdi.
Dengan gaya sedikit berkelakar, beliau berpesan kepada ummat, khusus warga Lingkungan IX,Kelurahan Denai, Kecamatan Medan Denai, untuk dapat meneladani Nabi Muhammad Rasulullah SAW.
Dikutif dari laman Suza Lesmana Pranata Humas, ASN BRIN,ASNation menuliskan kalau Muhammad Rasulullah SAW, laksana batu permata di antara batuan biasa (Muhammadun, basyarun laa kal basyari, bal huwa kal yaquti bainal hajari).
Nabi Muhammad SAW yang lahir pada Senin, 12 Rabiul Awal di tahun Gajah (570 Masehi).
Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-quran surat Al Ahzab, 21: “Laqad kaana lakum fii rasuulillaahi uswatun hasanah", yang artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik”.
Tidak heran, karena memang Rasulullah SAW selain diutus sebagai rahmat bagi semesta alam, juga untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Sebagaimana Sabda beliau (Muhammad): “Innamaa bu`itstu li utammima makaarim al-akhlaaq”, yang artinya: “Sesungguhnya Aku (Nabi SAW) diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak”. (H.R. Bukhari)
Ustadz Abdul Halim Al-Fadilah S.Sos SPdi, sedikit menjabarkan ada beberapa cara dalam meneladani Nabi Muhammad Rasulullah SAW.
Pertama, banyak membaca Shalawat Nabi.
Sabda Nabi: “Inna awlannasi bi yaumal qiyamati aksaruhum lil sholatan”, yang artinya: “Sesungguhnya orang yang dekat denganku kelak di hari kiamat adalah yang banyak baca salawat”. (HR. Imam Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud)
Kedua, menjalankan Sunah-Sunah Nabi
Muhammad SAW dalam kehidupan. Sunah Nabi Muhammad SAW banyak sekali. Mulai dari bangun tidur sampai dengan tidur lagi. Dari ngurus keluarga sampai dengan ngurus negara.
Mari kita hidupkan sunah-sunah beliau kalau memang ngaku cinta padanya.
Kalau sudah cinta sama Nabi, insya Allah bareng sama beliau di Surganya Allah SWT. "Al-mar'u ma'a man ahabba", yang artinya: "Seseorang itu akan bersama siapa yang ia cintai". (H.R. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud)
Ketiga, Membaca dan Mengamalkan Al Quran.
Saudara, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: “Khairukum man ta'allamal Qur'aana 'allamahu", yang artinya: “Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya” (HR Bukhari).
Keempat, Ta’alluq atau Keterkaitan.
Yakni senantiasa mengaitkan dan mendekat dengan Nabi SAW dalam segala kondisi, antara lain membaca dan mempelajari Nabi Muhammad SAW dari ciri-ciri fisiknya seperti yang tercantum dalam kitab-kitab susunan para ulama salafunashsholih, seperti kitab “Syamail Muhammadiyah” susunan Imam Tirmidzi.
Peringatan Maualid Nabi Muhammad Rasulullah SAW di Masjid Al-Iklashiyah diuka oleh protokol Asmaraman.
Dilanjutkan pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran oleh Ustadz Yandi SE. Disusul kata sambutan Tokoh Masyarakat, Ketua BKM dan Kepala Lingkungan IX.
Dalam kegiatan kali ini, para Remaja Masjid (RM) dipandu oleh Mbak Dea berselawat di-iringi rebana dibawakan oleh anak-anak Lingkungan IX.
Sebagai penutup, doa dibawakan Ustadz Abdul Halim Al-Fadilah S.Sos SPdi. Selanjutnya pembagian nasi dan kue serta penyantunan anak Yatim berupa beras dan uang.(red)
0 Komentar