Tasikmalaya,Suaraoerjuangan.id Msyarakat yang mengatasnamakan Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) menggelar unjuk rasa bertajuk "Aksi 411" di kawasan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Jumat (4/11/2022).
Rombongan massa aksi 411 ini long march dari Masjid Istiqlal ke kawasan Patung Kuda, Thamrin, Jakarta Pusat dan menggelar orasinya dilokasi itu.
Saat memimpin massa aksi 411 di Patung Kuda, Jakarta Pusat ini, dalam isi orasinya, menantu Habib Rizieq Shihab, yakni Habib Hanif Abdurrahman Al-Attas sempat menyatakan bahwa mereka adalah, “Majikan”, mereka adalah “Pemilik Bangsa” dan mereka adalah “Pemilik Kedaulatan Bangsa”.
Video orasi dari Habib Hanif Abdurrahman Al-Attas kini viral beredar diberbagai media masa dan mendapat komentar dari berbagai kalangan, salah satunya datang dari Mantan Kapolda Jabar Irjen Pol (Purn) DR. Dr Anton Charliyan MPKN.
Anton Charliyan atau yang biasa disapa Abah Anton ini kepada awak media, Senin (7/11) mengatakan,”Bukan agama yang mereka perjuangkan, hanya satu tujuan mereka yaitu merebut kekuasaan,” ujarnya.
Lanjut Abah Anton,”Buktinya mereka memang mengejar kekuasaan, apa pun bentuk aksinya, baik Aksi 212, 211, 411 dll, ujung-ujungnya pasti, ‘Turunkan Presiden’, ujung-ujungnya, ‘Turunkan Jokowi’, kalau tuntutanya sudah demikian kira-kira berarti apa lagi yang mereka tuju selain hanya sebuah kekeuasaan,”
“Kita sebetulnya sudah tidak boleh lagi mempersoalkan mayoritas dan minoritas, tapi bila seorang tamu, yang numpang di negara kita, dan sudah berani mengaku jadi ‘Majikan’, ini namanya sudah keterlaluan, tidak tahu diri dan sudah berani macam-macam, kalau begitu kita bikin jadi satu macam saja, jika kita tidak mau jadi Tuan Asing di Negeri Sendiri,” tegas Abah Anton.
Tuntutan Agama atau tuntutan Politik Kekuasaan ? Mari kita berpikir Sehat, Waras dan Jernih, jika tuntutan turunkan Presiden tetap di analogikan dan dianggap sebagai Perjuangan untuk menegakan Agama, berarti anda termasuk Golongan Super Bahlul, Hurip Waras.
Masih menurut Abah Anton, Sadarlah apa yang anda elu-elukan, apa yang anda perjuangkan dengan mati-matian hari kemarin sampai dengan hari ini, ternyata hanya untuk kepentingan segelintir manusia yang ternyata orang-orang asing yang haus kekuasaan, yang ingin merebut Bumi Pertiwi kita tercinta yang Maha Kaya, Aman, Tentram, Subur dan Makmur, yang sangat jauh dibanding dengan Negeri asalnya yang tidak pernah tentram selalu ribut, Gersang dan Kering.
Pasti mereka dengan segala upaya, bahkan tipu daya dengan mengatas namakan Agama yang penting bisa berkuasa, seperti yang selama ini terjadi di Negeri mereka, yang kemudian berusaha dijual di Negeri kita, untuk bisa mendapatkan “Tanah Surga” yang bernama “Indonesia”, lalu masih belum jerakah bahwa kita pernah ditindas Kolonial selama 350 Thn ??? ataukah kita akan bangga memilih sebagai “Bangsa Budak” yang punya “Majikan” orang asing yang kerap menjual agama untuk membungkam dan membutakan masyarakat Indonesia agar bisa mendukungnya.
Hidup adalah aternatif berbagai pilihan siapa yang salah memilih, dia pasti yang akan rugi sendiri , tapi disini kita tidak lagi berbicara tentang diri kita sendiri, kita berbicara tentang nasib “Bangsa dan Negara”, maka untuk itu jangan sekali-kali kita gadaikan Negara ini untuk kepentigan sekelompok orang Asing yang sudah jelas-jelas haus akan kekuasaan, ini lah sesungguhnya bentuk Neo Kolonialisme yang sangat halus dan Rapih dengan mengadu domba bangsa sendiri, jika Berhasil pun merekalah yang akan jadi Majikan, dan bangsa Pribumi hanya akan jadi Budaknya. Maka dari Itu sekali lagi kita harus jadi Tuan dirumah Sendiri, lawan, sikat habis siapapun yang ingin merebut NKRI dengan dalih apapun juga, Merdeka………… !!!!!!!,(Redaksi)
0 Komentar