Banjir Madina Diduga Akibat Illegal Logging, Gempasu Minta Kapolda Sumut Usut

Medan,Suaraperjuangan.id - Bencana banjir di perbatasan Desa Sitinjak dan Desa Bulu Soma Di Kecamatan batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal yang terjadi belum lama ini, meninggalkan duka yang dalam bagi warga setempat dan yang terdampak bencana.

Ungkapan bela sungkawa dan duka cita terus mengalir. Seperti halnya disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Peduli Aset Sumatera Utara (PP GEMPA-SU) Aki Sastra Siregar kepada wartawan, Minggu (27/11/22). Pihaknya menyampaikan rasa bela sungkawan yang sedalam-dalamnya atas musibah bencana alam yang terjadi.

" kita berduka atas terjadinya banjir di perbatasan Desa Sitinjak dan Desa Bulu Soma kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal," ungkap Aki, dia menyebutkan, berdasarkan informasi dilapangan, ditemukan banyaknya meterial-material kayu dan batu yang menutupi badan jalan sehingga mengkibatkan arus lalu lintas dari Panyabungan ke Natal lumpuh total. Syukurnya tidak ada korban jiwa dan banjir tidak sampai ke pemukiman warga. 

Menurutnya, bencana banjir sering sekali melanda Mandailing Natal, Gempasu mewakili masyarakat Madina sering bertanya-tanya ada apa, mengapa tidak ada perubahan yang dilakukan pemerintah. Berdasarkan informasi yang mereka dapat banyak terjadi penebangan hutan secara liar yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. 

Aki juga mengatakan, fungsi hutan menyerap dan menyimpan air dalam jumlah yang banyak ketika hujan deras terjadi. "Namun ketika hutan digunduli, hal ini tentu saja mengganggu aliran air dan menyebabkan air menggenang dan mengakibatkan banjir. Dimana kebijakan Bupati Mandailing Natal terhadap oknum-oknum yang berani menebang hutan secara liar demi keuntungan pribadi. Dugaan yang ada dibenak kami, apakah Bupati Mandailing Natal ikut serta dalam kegiatan tersebut demi memperkaya diri dan apakah Bupati Mandailing Natal menjadi beking oknum-oknum tersebut?", Tegasnya.

Kalau dugaan itu benar adanya sebut Aki, perilaku ini sungguh sangat tidak mencerminkan seorang pemimpin daerah, seolah-olah menutup mata apa yang tetjadi didaerahnya.

Untuk itu samvungnya, Gempasu meminta Kapolda Sumatera Utara dan Kejati Sumatera Utara agar memeriksa Bupati Mandailing Natal. Karena enurut Aki, diduga ada kerjasama dengan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dalam penebangan Hutan di Mandailing Natal.

"Selain itu kami meminta Gubernur Sumatera Utara agar menegur Bupati Mandailing Natal karena tidak menjalankan tugasnya secara benar dalam menangani masalah-masalah khususnya infrastruktur di Madina," tegasnya. (SP)

Posting Komentar

0 Komentar