Warga Protes, Proyek Drainase di Jalan Marelan III Tak Ada Plank Proyek Dan U Ditch Menonjol

MEDAN, SUARAPEEJUANGAN.ID - Proyek drainase guna pengendalikan aliran air yang menjadi pola mencegah banjir memang amat dikebut di akhir tahun ini di Kota Medan. Walikota Medan Bobby Afif Nasution terlihat amat serius mengantisipasi banjir di Ibukota Sumatera Utara ini.

Sayang, semangat luar biasa Walikota Medan ini tak diikuti dengan pola kerja kontraktor pelaksana pekerjaan dan diduga lepas dari amatan mata para pengawas pekerjaan, hingga banyak kritik masyarakat mewarnai berbagai proyek Drainase di Kota Medan. 

Contohnya, amatan wartawan, Rabu (14/12/2022) proyek drainase di Jalan Marelan III Kel. Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan. Pada pekerjaan pembangunan drainase menggunakan U Ditch Beton ini tak terlihat papan (plank) proyek hingga tak dapat diketahui berapa anggaran dan kapan selesainya pekerjaan.

Warga disana juga mengaku, ketinggian U Ditch melebihi 30 cm dari bibir parit hingga antara jalan dan rumah warga terhalang cor beton yang ditanam ke parit tersebut. “Antara jalan dan rumah warga tersebut proyek drainase dikerjakan. Namun U Ditch nya mungkin ditanam dangkal hingga bagian atasnya menonjol dari bibir parit. Lintasan masuk warga ke rumahnya jadi terhalang,” kata Ketua GM KOSGORO Medan Marelan Hafifuddin, Rabu (14/12/2022).

Hafifuddin meminta, Kadis Pekerjaan Umum Medan dan jajaran dapat meninjau cara kerja kontraktor pekerjaan yang nilainya mungkin miliaran tersebut agar tak hanya mendengar laporan dari kontraktor saja.

“Coba awasi cara kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan. Dinas Pekerjaan Umum merupakan eksekutor atas semangat menggelora Walikota Medan dalam membangun sistem aliran air mencegah banjir dan jalan guna kemudahan transportasi. Maka hendaknya Kadis PU Medan dan jajaran awasi serius para kontraktor pelaksana proyek dalam menjalankan pekerjaan yang dibayar uang rakyat tersebut,” katanya.

Lalu, Pengurus KNPI Medan Marelan ini meminta, para pejabat di Dinas PU Medan tidak menjadi juru bicara kontraktor, yang selalu menyanggah segala kritik warga atas dugaan jeleknya pekerjaan kontraktor. 

“Dalam pekerjaan di Jalan Marelan III yang U Ditch nya tingginya melebihi parit hingga menutup akses jalan ke rumah warga, Dinas PU Medan harus tegas. Ada dugaan kontraktor tak menyiapkan U Ditch yang seperti perencanaan. Hingga ribuan meter persegi U Ditch malah mubajir yang menghamburkan uang APBD Medan,” tegasnya.

Hafifuddin meminta, Inspektorat Medan dan para anggota DPRD Medan membidangi pembangunan segera melihat pola kerja kontraktor Drainase di Jalan Marelan III agar pekerjaan yang mengalokasikan dana tak sedikit tersebut sesuai perencanaan. 

Pantauan wartawan belum lama ini, di pinggir Jalan Marelan III Medan Marelan sedang dilaksanakan proyek pembangunan Drainase menggunakan U Ditch Beton. Di beberapa bagian, terlihat tonjolan bagian atas U Ditch yang nampak mencolok di atas badan tanah parit. 

Terlihat, antara Jalan Marelan III ke rumah warga menjadi terhalang. Sebagian warga mengakali masalah itu dengan menimbun tanah dan menaruh kayu agar bisa landai dilintasi kendaraan mereka yang akan masuk ke kediaman.

Kabid Drainase Dinas PU Medan Gibson pada wartawan, Rabu (14/12/2022) malam mengaku, tingginya U Ditch Beton diatas badan bibir parit untuk dilanjutkan dengan pengecoran Jalan Marelan III pada tahun 2023 mendatang.

“Karena jalan nya terendam 20 centian bang. Maka ditinggikan mencapai 20 – 25 cm untuk sesuai dengan rencana pengecoran Jalan Marelan III tahun depan (2023.red),” jawabnya via ponselnya.

Disinggung, lebih tinggi nya U Ditch ke sisi rumah warga yang berdampak terhalangnya jalan masuk, Gibson berdalih, akan dilandaikan dalam proyek Pengecoran Jalan Marelan III mendatang. “Simpang-simpang kecil serta perumahan-perumahan akan dilandaikan dengan cor beton bersamaan proyek pengecoran Jalan Marelan III tahun depan,” jawabnya enteng.

Dikatakannya, saat ini Dinas PU Medan meminta partisipasi pelaksana proyek memasang sementara bis (beton bulat,red) agar jalan bisa dilintasi warga. “Kami meminta partisipasi dipasang bis dulu agar bisa dilintasi,” katanya sembari menyatakan, melandaikan jalan masuk atau simpang dalam proyek pengecoran jalan merupakan kebiasaan dalam pekerjaan. 

Menjawab tak adanya plank proyek di lokasi pekerjaan, bak jurubicara kontraktor Kabid Drainase ini mengaku plank proyek tak mungkin tak ada tapi diprediksinya rusak dipukul karena hanya terbuat dari kertas. “Nggak mungkin, nggak ada bang. Papan proyeknya dari kertas. Makanya kita suruh print sebanyak-banyaknya. Udah ada dibuat itu bang dari kemarin. Kan udah lama kerjaannya udah hampir 2 bulan lebih,” jawabnya, meski saat ditanya berapa anggaran proyek drainase Jalan Marelan III dengan alasannya sedang rapat. ( SP )

Posting Komentar

0 Komentar