Jakarta,Suaraperjuangan.id - Sebagai narasumber dari Seminar Bela Negara adalah Kaskogartap 1/Jakarta Brigadir Jenderal TNI Rano Tilaar dan Kefas Hervin Devananda,STh yang biasa di sapa dengan Romo Kefas yaitu Ketua Departemen Setya Kita Pancasila,Senin (31/02/2023).
Acara diawali dengan doa oleh Ustadz Fatulloh dan dilanjutkan dengan pengucapan Pancasila secara bersama-sama yang dilakukan oleh seluruh peserta seminar dipimpin oleh Brutoseno.
Dalam sambutan pembukaannya Ketua Umum Setya Kita Pancasila, Andreas Sumual, mengatakan, "Acara ini diselenggarakan untuk memperkuat pemahaman nilai-nilai ideologi bangsa kita, yaitu Pancasila",jelasnya
Dalam pamaparannya, Brigjen TNI Rano Tilaar menyampaikan tentang sekilas sejarah pembentukan Satuan Garnisun secara global.dan menjelaskan mengenai tugas-tugas yang harus diemban oleh kesatuan Garnisun TNI, salah satunya adalah melaksanakan fungsi Penegakan Hukum Displin dan Tata Tertib Militer.
Brigjen TNI Rano Tilaar mengatakan bahwa dalam menghadapi Agenda Nasional kedepan TNI terus berkomitmen menjaga Netralitasnya dan akan mendukung terselenggaranya Pemilu dan Pilkada Serentak di tahun 2024 ini.
"Kita sebagai Aparat Garnisun TNI adalah sebagai penindak awal apabila nantinya ada laporan tentang adanya oknum TNI yang tidak menjunjung tinggi Netralitas TNI. Dimana untuk dapat mengusut dan menyidik oknum TNI tersebut dibutuhkan kerjasama serta kolaborasi dengan masyarakat",ucapnya.
TNI punya koridor yang diatur dalam Undang-undang RI nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, dimana pada pasal 39 menyebutkan bahwa Prajurit TNI aktif dilarang melakukan empat hal yaitu :
1.Menjadi anggota Partai Politik.
2. Melakukan kegiatan Politik Praktis.
3. Melakukan kegiatan bisnis.
4. Menjadi Caleg, Capres/Cawapres serta menjadi Cakada ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Dalam Pasal ini lebih menekankan agar TNI tidak melakukan kegiatan politik praktis dan tetap tegas menjaga netralitas nya di bidang Politik,tegasnya.
Pemapar selanjutnya adalah Ketua DPP bidang OKK SKP, Romo Kefas dalam materinya menyampaikan bahwa "Didalam Ormas Setya Kita Pancasila (SKP), kita wajib merendahkan hati untuk dipimpin, sehingga menjadi kader yang terdidik dan pada akhirnya dipersiapkan pula untuk menjadi pemimpin."jelasnya lebih dalam lagi.(Riyo E.Nababan/Andreas Sumual)
0 Komentar