MEDAN, SUARAPERJUANGAN.ID - Sidang lanjutan Bos Judi Online, kembali menghadirkan terdakwa Jonni alias Apin BK secara Virtual yang berlangsung di Cakra 9 Pengadilan Negeri Medan, Senin (27/02/23).
Dalam persidangan tersebut, Penuntut Umum Kejati Sumatra Utara, Friants Felix Ginting SH menghadirkan enam orang saksi yang pemeriksaan dilakukan secara terpisah.
Dihadapan Ketua Majelis Hakim Dahlan serta Fauzul dan Lukas masing-masing hakim anggota, keempat saksi tampak beberapa kali gugup menjawab pertanyaan majelis hakim.
Terutama soal penjualan bangunan ruko dikompleks Cemara Asri antara Yusuar, Yusvana, Mariati yang merupakan Ahli Waris dari Si Juli kepada Jonni alias Apin BK pada awal 2022 lalu.
Dihadapan majelis hakim dan Penuntut umum serta penasehat hukum terdakwa, saksi Yusuar, Yusvana dan Mariati membenarkan bahwa Apin BK membeli lahan mereka seharga Rp20 Milliar, dengan DP Rp450 juta. Untuk status tanah masih HGB, namun ketika beralih menjadi SHM pihaknya tidak mengetahui.
Nah pada waktu pembayaran melalui BCA, dimana pihak Bank lah yang melunas kepada kami.
Mendengar itu, hakim Anggota Fauzul menanyakan kepada Penuntut umum, apakah pihak Bank masuk dalam BAP, karena ini penting, tentang proses jualbeli dan agunan di Bank apakah sudah dilunasi Apin atau belum.
Terlebih lagi, para saksi menyatakan saat perjanjian jualbeli mereka langsung menandatangani di Bank tersebut, dan sudah ada notarisnya juga.
Menjawab itu, Penuntut umum menyatakan bahwa pihak Bank juga ada dalam BAP, dimana pada persidangan berikutnya harus dihadirkan.
Begitu juga Analis Tanah dari BPN Deli Serdang, Naomi yang ditanyakan Ketua Majelis soal peralihan dari HGB kepada hak milik juga ini menjadi pertanyaan?.
"Kepada saksi Naomi yang ingin kita tanyakan apakah bisa dari HGB menjadi SHM?," tanya Dahlan, saat menyatakan bahwa pihaknya hanya melihat bahwa ada perikatan jualbeli dan ada pengajuan untuk SHM.
Nah itu proses selama lima hari, bila syarat terpenuhi ini bisa dialihkan menjadi hak milik.
Lagi Majelis meminta agar pihak Penuntut umum menghadirkan pihak BPN, Bank, maupun notaris untuk bersaksi dalam persidangan berikutnya.
Sementara itu, Apin menyebutkan bahwa pembelian tanah dan bangunan di Kompleks Cemara benar adanya dengan harga Rp20 Milliar, dari dirinya Rp6 Milliar dan BCA Rp14 Milliar.
Setelah empat orang saksi, Penuntut umum menghadirkan dua orang saksi yakni Kepling Kompleks Cemara, Desa Medan Estate, Kecamatan Percutseituan, Deliserdang, Akil Siregar dan Aulia Pasyah mantan operator Judi Online.
Dihadapan Majelis Hakim, Aulia mengaku memang operator Judi Online yang dipekerjakan oleh Eric.
Dikatakannya memang dirinya bekerja untuk Eric, dimana setiap bulannya mendapatkan uang gaji sebesar Rp4juta, sebelum di Kompleks Cemara Asri, dulu bekerja di komplek pergudangan Krakatau Multi Center (KMC) Medan yang merupakan tempat perjudian online.
Kemudian ia dipindahkan ke Kompleks Cemara Asri, dimana bangunan empat ruko dan tiga lantai lebih luas.
"Jadi struktur bangunan dilantai 1 itu diperuntukan untuk kafe dan dilantai 2 untuk operator Judi online dan lantai 3 di tempat yang sama. Namun aksesnya hanya dilantai 2 saja, kalau untuk bisa ke lantai 3 harus pass khusus," ungkapnya.
Sekaitan adanya pemberian makanan bagi para pekerja oleh Apin BK, diakui Aulia memang ada namun tidak langsung si Apin namun tetap melalui Eric. Sedangkan apakah Apin menanamkan sahamnya ke Eric, Aulia menjawab tidak tahu.
"Tahunya itu tempat lokasi permainan milik Apin setelah viral penangkapannya di Media Sosial," ucapnya lagi.
Diutarakannya semenjak bekerja di KMC lalu ke Cemara, tetap berhubungan dengan Eric. Sekaitan mengenai website Tiger 888/777, maupun Pitbull tidak tahu siapa yang membuatnya, namun ia hanya berperan sebagai operator saja.
Tegur Kepling
Masih dalam persidangan tersebut, Hakim Anggota Fauzul sempat merasa aneh dengan ucapan Kepling Cemara, Akil Siregar, yang tahu di Kafe Warna-warni di lantai dasar bangunan empat ruko dengan tiga lantai yang berada di kawasan blok G-1 Nomor 53, 55, 57 dan nomor 59 di Komplek Cemara Asri Boulevard Kelurahan Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan, ada lokasi perjudian.
"Sudah berapa lama anda menjadi Kepling di Kompleks Cemara, kenapa selaku Kepala Lingkungan tidak tahu disitu ada penghuni baru dan juga praktek perjudian?," Tanya Fauzul.
Menjawab itu Akil menjawab kalau soal ada jual beli di dalam kompleks itu tidak pernah melibatkan kepala lingkungan atau aparatur desa. Nah masalah Judi, tahunya setelah dilakukan pengrebekan oleh pihak kepolisian.
Dulunya ia tahu itu milik Bunda Beta, nah kemudian orang berubah kepemilikan itu tahu setelah pengrebekan pak.
Mendengar itu, Fauzul pun menanyakan apakah anda tidak pernah melaporkan setiap kegiatan yang ada di Kompleks Cemara kepada Kepala Desa, atau memang Kepala Desa itu takut sama anda, sehingga semua kegiatan tidak pernah dilaporkan.
"Bukan begitu pak, karena untuk menjadi Kepling dikompleks tersebut tidak ada sehingga dirinya yang ditunjuk. Nah soal takut tidak mungkinlah pak, kan saya bawahan," ucapnya.
Meski demikian ketika hakim anggota Fauzul menanyakan berapa jumlah KK, di kompleks tersebut, Akil menjawab ada 4000 KK, dan hanya satu Kepling yakni dirinya.
Itukan anda tahu, berapa jumlahnya namun kenapa anda tidak tahu, kan seharus anda sebagai Kepling bisa melakukan monitor, tidak mungkin hanya sekedar kafe biasa kan ada melihat keganjilan seperti mobil mewah dan pengunjung tidak pernah sepi serta diatasnya kan ada kegiatan?.
Akil hanya menjawab, ia tidak pernah singgah ke dalam dan jam operasional hingga pukul 00.00 Wib dinihari.
"Setahu itu hanya kafe saja, dan tidak pernah singgah atau menanyakan kepada pemilik kafe termasuk mengetahui kegiatan di lantai II dan III dari bangunan tersebut," ucap sembari menundukan wajah dihadapan majelis hakim.
Untuk itulah, Fauzul mengingatkan sebagai Kepling seharusnya mengetahui kawasan yang dipimpinnya.
"Anda ditunjuk dan dilantik untuk melaksanakan tugas termasuk bila ada hal bertentangan dengan hukum bisa melaporkan kepada kepolisian," Pesan Fauzul sembari mengingatkan Penuntut umum memanggil saksi terkait izin keramaian hingga terbongkar tempat lokasi judi online.
Sementara itu, Apin yang diminta tanggapannya tidak memberikan komentar atau tanggapan apapun mengenai kesaksian keduanya.
Setelah pemeriksaan ke-enam saksi maka persidangan ditunda hingga Rabu (01/03/23) dengan masih agenda saksi. ( SP )
0 Komentar