MEDAN, SUARAPERJUANGAN.ID - Polda Sumut menegaskan serius dalam menangani masalah stunting (kurang gizi) terhadap anak di wilayah Provinsi Sumatera Utara yang tengah digencarkan pemerintah.
Keseriusan itu pun dibuktikan Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra dengan mengumpulkan seluruh Satuan Tugas (Satgas) Stunting terdiri Dinkes Sumut, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumut, BKKBN Sumut, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumut, bertempat di Lobbi Adhi Pradana Mapolda Sumut, Jumat (17/3).
Pada pertemuan itu, Irjen Panca meminta langkah-langkah aplikatif dalam penanganan masalah stunting dan edukasi agar tepat sasaran kepada masyarakat.
"Saya kumpulkan para Satgas Stunting untuk mengetahui sudah sejauh mana bekerja menangani masalah stunting di Sumatera Utara," ujarnya.
Panca juga menekan para Satgas Stunting untuk membuat program serta menentukan batas waktu perawatan anak stunting dengan jelas.
"Personel Bhabinkamtibmas, serta bidan desa akan diarahkan untuk bergerak cepat dalam hal pendataan, perawatan dan pengawasan anak-anak stunting," tegasnya sembari menambahkan agar penyerapan anggaran stunting juga diawasi.
Sementara berdasarkan hasil rapat pada pertemuan dalam menangani masalah stunting pihak BKKBN Sumut masih menemukan kendala adanya anggaran yang belum terserap dikarenakan belum terencananya kegiatan penanganan stunting.
Lalu, masih kurangnya dukungan sosialisasi terkait pelayanan KB. Walaupun begitu sudah ada dapur sehat menyediakan makanan bergizi dan murah untuk diberikan sebanyak empat kali dalam satu bulan kepada penderita stunting melalui anggaran APBD. Serta nantinya akan dibentuk program bapak asuh untuk anak-anak stunting.
Sementara itu, Dinkes Sumut dalam mengatasi masalah stunting telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang diketuai Gubernur Sumut, Wagub Sumut, BKKBN, Bapeda. Juga sudah ada aplikasi APGBM di beberapa rumah sakit yang berisi informasi anak terdeteksi stunting dan akan dibagikan username.
"Saya harap kita bekerjasama agar capaian penanganannya jelas dan terukur," pungkas Kapolda.(SP)
0 Komentar