Medan, Suaraperjuangan.id - Lima program prioritas yang ditetapkan telah disepakati untuk segera direalisasikan sehingga masyarakat merasakan manfaatnya. Dalam merealisasikannya, jangan hanya fokus terhadap pembangunan fisik semata, tetapi juga harus diikuti dengan pengembangan seluruh SDM yang terlibat di dalamnya.
“Saya contohkan dengan penataan kawasan heritage di Kota Lama Kesawan, bukan hanya sekedar tumpukan besi atau pun batu yang ingin ditata. Tapi lebih jauh bagaimana SDM yang terlibat di dalamnya bisa berkompetisi,” kata Wali Kota Medan Bobby Nasution di Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Medan Tahun 2024 di Four Point Hotel Jalan Gatot Subroto Medan, Kamis (16/3).
Apalagi, kata Bobby Nasution, persaingan saat ini tidak hanya sebatas antar daerah, tapi sudah antar negara. Oleh karenanya peningkatan SDM yang dilakukan, jelasnya, harus sejalan dengan pemanfaatan digitalisasi secara massif. Artinya, seluruh perangkat daerah harus memanfaatkan digitalisasi guna merealisasikan seluruh program pembangunan, termasuk lima program prioritas.
Pentingnya pemanfaatan digitalisasi, ungkap Bobby Nasution, telah dibuktikan saat pelepasan ekspor hasil produk UMKM ke pasar internasional beberapa hari lalu. “Lebih dari 50 persen market yang didapat pelaku UMKM melalui internet. Jadi, saya minta semua program, terutama pelayanan harus diadaptifkan ke digitalisasi,” ujarnya.
Di hadapan Sekda Provinsi Sumut Arief S Trinugroho yang hadir mewakili Gubernur Sumut, Wakil Wali Kota H Aulia Rachman, unsur Forkopimda Kota Medan, Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, Ketua TP PKK Kota Medan Ny Kahiyang Ayu, pimpinan perangkat daerah serta camat dan lurah se-Kota Medan, Bobby Nasution selanjutnya mengungkapkan, ada beberapa perangkat daerah yang terkesan masih copy paste dari tahun-tahun sebelumnya.
“Ini menjadi koreksi dan kita tidak boleh tutup mata. Ini bukan salah masing-masing perangkat daerah, tapi tidak terlepas dari kurangnya pengawasan di dalamnya. Di akhir masa kepemimpinan saya dan Pak Wakil Wali Kota di tahun 2024, kami ingin ada kenang-kenangan tidak banya berupa bangunan fisik tapi juga sistem yang bisa digunakan secara berkelanjutan,” harapnya.
Di kesampatan itu, menantu Presiden Joko Widodo ini mengapresiasi perangkat daerah yang menunjukkan peningkatan kerja lebih baik, seperti misalnya dalam penanganan stunting yang hari ini sudah dijalankan. Hanya saja, imbuhnya, perlu penguatan monitoring atau pengawasan terhadap program tersebut.
Di penghujung sambutannya, Bobby Nasution mengingatkan akan pentingnya kolaborasi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. “Tagline kolaborasi yang selalu kita gaungkan artinya untuk menyatukan persepsi. Kita punya aturan, ketetapan dan kebijakan , jadi satukan persepsinya,” ujarnya mengingatkan.
Tak lupa Bobby Nasution juga mengingatkan persoalan narkoba, sebab Sumut saat ini peringkat pertama di Indonesia. Jika ditarik lagi, jelasnya, Medan nomor satu penyumbangnya. “Tapi, saya tidak tahu dari tingkat kelurahan, kecamatan hingga kota apakah ada persoalan narkoba masuk dalam pembahasan baik program maupun anggaran,” sebutnya seraya berharap agar persoalan narkoba dapat difokuskan dalam bentuk program maupun anggaran sehingga persoalan narkoba di Kota Medan dapat terselesaikan.(SP)
0 Komentar