BELAWAN, SUARAPERJUANGAN.ID -Tumpahnya 12 ton Crude Palm Oil (CPO) milik PT Pasific Palmindo Industri di Dermaga 106 Pelabuhan Belawan pada Jumat 14 April 2023 saat muat ke Kapal Tanker SC Chongqing Hongkong berbuntut panjang.
Tim Balai Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK) Sumatera I, Senin (17/4/2023) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Dermaga 106 Pelabuhan Belawan guna mengumpul bukti dan keterangan di lokasi tumpahan CPO itu.
Empat petugas Balai Gakkum KLHK Sumatera I melakukan pengecekan, wawancara dan melakukan pemantauan lingkungan menggunakan drone. Tak ada penjelasan yang didapat dari tim yang turun.
Namun dalam kegiatan diketahui, tim pengawas dan penindakan pelanggaran aturan lingkungan hidup dan kehutanan ini melakukan pemantauan dan wawancara didampingi pegawai Pelindo Multi Terminal dan Manager Operasional PT Pasific Palmindo Industri Belawan Afrisman.
Di Dermaga 106 Pelabuhan Belawan itu wartawan sempat mewawancari salah satu pegawai Pelindo yang mengaku, Minggu 16 April 2023 kemarin, Kapal Tanker Chongqing Hongkong telah diberangkatkan karena disampaikan Kepala Otoritas Pelabuhan (OP) Utama Belawan Wisnu Handoko tumpahnya CPO ke laut Belawan itu sudah tuntas.
“Kepala OP Belawan bilang permasalahan tumpahnya CPO di sini (Dermaga 106 Pelabuhan Belawan,red) telah selesai. Makanya kapal (Kapal Tanker SC Chongqing Hongkong,red) berangkat,” kata pegawai ini di depan petugas Balai Gakkum KLHK Sumatera I.
Sebelumnya, dalam konfrensi pers Minggu 16 April 2023, Kepala OP Utama Belawan Wisnu Handoko menyatakan, peristiwa tumpahnya CPO saat pengisian dari PT Pasific Palmindo Industri ke Kapal Tanker SC Chongqing asal Hongkong terjadi bukan kesalahan dalam pengoperasian melainkan terjadi disebabkan alat yang rusak.
Dia menjelaskan, Pelindo telah bekerja sama dengan perusahaan yang menangani limbah sekaligus Pelindo telah menerapkan sesuai SOP dan ditangani dengan cepat agar tumpahan itu tidak menyebar. “Ditambah lagi, pihak Syahbandaran Utama Belawan telah melakukan upaya emergency stop supaya tidak banyak minyak yang keluar,” katanya.
Akhirnya pada Minggu 16 April 2023 Kapal Tanker SC Chongqing Hongkong angkat jangkar menuju negara tujuan.
Tak ada keterangan yang didapat media saat mengkonfirmasi Kepala OP Utama Belawan Wisnu Handoko. Humas OP Utama Belawan Frans Tambunan, Senin (17/4/2023) mengaku, pimpinannya itu sedang zoom meeting kesiapan mudik Idul Fitri 1444 H.
Meski ditunggu lama, Kepala OP Utama Belawan tak kunjung menerima wartawan, bahkan Humas mengaku keterangan atas tumpahnya CPO di Dermaga 106 Pelabuhan Belawan telah diterangkan dalam konfrensi pers kemarin.
Minta keterangan atas Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Wisnu Handoko atas sama persis Total Harta dalam laporan ke elhkpn.kpk.go.id yang disampaikan Kepala OP Utama Belawan itu pada tahun 2022 dan tahun 2023 dalam periodik tahun 2021 dan 2022 yakni senilai Rp. 2.825. 541. 381,- juga tak mendapat respon.
Saat disampaikan konfirmasi daring melalui pesan Whats App, Humas OP Utama Belawan Frans Tambunan meminta wartawan menyampaikan konfirmasi tertulis ke OP Utama Belawan dengan berbagai alasan.
“Selamat sore Pak, pimpinan kami mengenal hal ini, silahkan bapak2 membuat surat resmi dari media kepada OP, karena pimpinan kami sudah melakuka pers con terimakasih. Mengenal hal ini juga, silahkan bapak2, mengirim surat resmi kepada pimpinan Kami, terimakasih,” balas Frans Tambunan di laman WA nya.
Dalam laporan LKHPN Kepala OP Utama Belawan Wisnu Handoko, Total Hartanya tahun 2021 dan tahun 2022 sama persis senilai Rp. 2.825. 541. 381,-. Harta ini dengan rincian :
Tahun 2021 dan Tahun 2022 adalah :
TANAH DAN BANGUNAN Rp 1.886.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 50 m2/21 m2 di KAB / KOTA SEMARANG, HASIL SENDIRI Rp.936.000.000,-
2. Tanah dan Bangunan Seluas 10 m2/21 m2 di KAB / KOTA TANGERANG, HASIL SENDIRI Rp.350.000.000,-
3. Tanah Seluas 39.5 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA PUSAT, HASIL SENDIRI Rp.600.000.000,-
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 503.100.000
1. MOTOR, Honda Vario SOLO Tahun 2013, HASIL SENDIRI Rp.8.775.000,-
2. MOBIL, TOYOTA AVANZA VELOZ MOBIL PENUMPANG Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp.131.625.000,-
3. MOBIL, TOYOTA KIJANG VENTURER MOBIL PENUMPANG Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp.345.150.000,-
4. MOTOR, YAMAHA AEROX SOLO Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp.17.550.000,-
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Nihil
D. SURAT BERHARGA Nihil
E. KAS DAN SETARA KAS Rp.436.441.389
F. HARTA LAINNYA Nihil
II. HUTANG Nihil
III. TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp 2.825.541.389
OP BELAWAN : BUKAN SALAH PENGOPERASIAN
Dua hari pasca tumpahan CPO di Dermaga 106 Pelabuhan Belawan terjadi, stakeholder di Pelabuhan Belawan menyatakan tumpahnya CPO itu bukan kesalahan pengoperasian tapi karena pecahnya pipa.
Dalam keterangan persnya, Minggu (16/4/2023) sore, bak 'penegak hukum menyampaikan ekspos hasil penyelidikan', Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan Wisnu Handoko mengatakan, peristiwa tumpahnya CPO saat pengisian dari PT Pasific Palmindo Industri ke Kapal Tanker SC Chongqing asal Hongkong terjadi bukan kesalahan dalam pengoperasian melainkan terjadi disebabkan alat yang rusak.
Dia menjelaskan, Pelindo telah bekerja sama dengan perusahaan yang menangani limbah sekaligus Pelindo telah menerapkan sesuai SOP dan ditangani dengan cepat agar tumpahan itu tidak menyebar. “Ditambah lagi, pihak Syahbandaran Utama Belawan telah melakukan upaya emergency stop supaya tidak banyak minyak yang keluar,” katanya..
Dia memperkirakan 3.000 ton minyak nabati yang dimuat ke Kapal Tanker SC Chongqing Hongkong tersebut akan segera diberangkatkan. “Setelah pencapaian muat selesai makan kapal akan di berangkatkan pada sore ataupun malam ini,” paparnya.
Meski mengaku bukan kesalahan, dengan bahasa kontradiktif Wisnu Handoko mengaku, tetap melakukan evaluasi terkait kondisi pipa-pipa berada disini yang seharusnya terpelihara dengan baik agar tidak terulang kembali.
Namun statemen bukan kesalahan itu seakan ditepis Plt Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan, Bharto Ari Raharjo. Meski dikatakakannya, atas peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa dan Syahbandar telah melakukan upaya pembersihan minyak nabati yang tumpah di atas permukaan air laut menggunakan boat. Namun Bharto tetap menjelaskan aspek hukumnya.
“Dilihat dari sisi penanggulangan di lokasi sudah clear. Hal ini kita proses sesuai penyelidikan dan terus dijalankan sesuai aspek hukum,” kata Bharto Ari Raharjo.
Senada itu, GM Pelindo Cabang Belawan Jonedi Ramli mengaku, tak kurang 12 ton CPO tumpah diakibatkan fleksibel house mengalami pecah. " Apa penyebab nya, lebih lanjut Pelindo akan mengevaluasi kembali pipa-pipa diduga milik PT Pacific Palmindo Industri (PPI) tersebut," katanya.
Dia menjelaskan, telah dilakukan pemeriksaan sebab akibat atas peristiwa tersebut maka terjadi randem kapal menjadi terlambat. Dia memperkirakan hasil laboratu rium oleh Dinas LHK Sumut akan didapat pada 5 hari kedepan.
Kepala Bidang Dinas LHK Sumut Akmal Saputra Nasution ditempatyang sama mengaku, telah mengambil langkah cepat untuk mendorong intansi bersangkutan dan PT PPI agar melakukan upaya cepat dalam pemulihan dan pembersihan pipa tersebut.
Dijelaskannya, Dinas LHK Sumut siang tadi telah mengambil sampel sekaligus akan melihat keadaan dampak dan 5 hari kemudian akan ada hasilnya. “Selama 30 hari kedepan dan terkait dampaknya, kami akan melakukan pembinaan lebih ketat terhadap perusahaan yang melakukan kegiatan pemindahan minyak ke kapal,” pungkasnya.
Akmal Saputra Nasution merinci, Dinas LHK Sumut akan memeriksa kadar baku mutu air yang akan diketahui tercemar atau tidaknya. “Bila tercemar kita akan melakukan langkah-langkah perbaikan dari air tersebut,” pungkasnya.
Kok bisa, Kepala OP Utama Belawan menyimpulkan bukan kesalahan operasional sementara polisi masih melakukan penyelidikan. Statemen ini tentunya amat bertentangan dengan proses yang sedang dilakukan Polres Pelabuhan Belawan.
Kasi Humas Polres Belawan Iptu Hamzar Doni, Minggu (16/4/2023) pagi pada wartawan mengaku, Satreskrim Polres Belawan melakukan penyelidikan atas tumpahnya CPO saat pengisian ke Kapal Tanker pada Jumat 14 April 2023 lalu.
Diberitakan sebelumnya, CPO milik PT Pasific Palmindo Industri tumpah ke laut di Dermaga 106 Pelabuhan Belawan, Jumat (14/4/2023) akibatnya minyak kelapa sawit ini mencemari laut mengakibatkan rusaknya biota alam disana.
Tumpahnya CPO ini disebabkan pecahnya pipa penyaluran dari Tanki timbun PT Pasific Palmindo Industri ke Kapal Tanker SC Chongqing Hongkong yang akan membawa minyak kelapa sawit ini ke luar negeri.
Merespon kejadian ini, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) meminta aparat penegak hukum mengusut keteledoran perusahaan minyak kelapa sawit ini hingga memberikan sanksi kompensasi pada Nelayan terdampak, sanksi administrasi atau pidana sesuai tingkatan kesalahan.
“Aparat penegak hukum dan pengawas lingkungan harus mengusut masalah tumpahnya CPO di Pelabuhan Belawan ini. Berikan sanksi tegas sesuai tingkat kesalahannya,” tegas Ketua HNSI Sumut Zulfacri Siagian, Minggu (16/4/2023).
Dia menduga, tumpahan CPO ke depan Pelabuhan Belawan ini akan mencemari biota laut hingga jika dibiarkan tanpa tindakan maka kejadian itu akan terulang terus berikat pencemaran laut yang berdampak pada penghidupan Nelayan Tradisional yang menggantungkan nasibnya mencari ikan di sekitar Pelabuhan Belawan.
POLISI LAKUKAN PENYELIDIKAN
Diberitakan sebelumnya, Kapolres Belawan melalui Ph Kasi Humas Iptu Hamzar Doni mengaku, polisi telah melakukan penyelidikan atas tumpahnya CPO di Dermaga 106 Pelabuhan Belawan saat pemuatan Kapal Tanker SC Chongqing Hongkong dari PT Pasipic Palmindo Indonesia.
“Polisi telah melakukan penyelidikan,” kata Iptu Hamzar Doni yang juga Kanit Tipiter Satreskrim Polres Belawan ini.
Menyangkut statemen Ketua HNSI Sumut meminta melakukan penyelidikan, Iptu Hamzar Doni menganjurkan, HNSI Sumut membuat pengaduan ke Polres Belawan meski saat ini Satreskrim telah melakukan penyelidikan.
“Kalau HNSI meminta itu (tumpahan CPO,red), saya sarankan HNSI membuat dumas ke Polres Belawan,” pungkasnya sembari mengatakan, Satreskrim Polres Belawan telah menurunkan tim.
Sumber wartawan menyebutkan, akibat pecahnya Pipa tersebut, perairan Pelabuhan Belawan tercemari tumpahan CPO milik PT Pacific Palmindo Industri (PPI) pada Jumat 14 April 2023.
Minyak CPO yang tumpah rencananya akan di muat ke kapal tangker SC Chongqing yang sandar di dermaga 106 Pelabuhan Ujung Baru Belawan. Namun belum selesai melakukan pengisian salah satu pipa jalur pengisian pecah.
Belum diperoleh keterangan dari manajemen PT Pasific Palmindo Industri, nomor kontak yang tertera di Website perusahaan itu tak merespon saat dihubungi, Minggu (15/4/2023). Kontak wartawan hanya diterima perempuan mengaku Security perusahaan itu. Ia mengaku saat itu, pegawai tak ada yang masuk kerja karena libur. (SP)
0 Komentar