Medan, Suaraperjuangan.id - Ragam inovasi dihadirkan jajaran kewilayahan guna mewujudkan kebersihan lewat penanganan sampah. Selain menjadi salah satu program prioritas yang telah ditetapkan Wali Kota Medan Bobby Nasution, mewujudkan Medan Bersih juga telah jadi visi misi Pemko Medan sejak awal di bawah kepemimpinan menantu Presiden RI Joko Widodo tersebut.
Tak terkecuali Kecamatan Medan Denai. Untuk menjaga kebersihan wilayah, dihadirkan sejumlah inovasi di antaranya Gotong Royong Denai (Gorden), Penyeseran Sampah Malam Hari (Persami), Pelayanan Cepat Sampah Denai (Pesad), edukasi masyarakat tentang kebersihan serta Program Gerakan Sampah Untuk Stunting Denai (Pegasus Denai).
Baharuddin Ritonga selaku Camat Medan Denai menjelaskan, inovasi Gorden selain untuk mewujudkan kebersihan wilayah, juga menjadi sarana memperkuat dan mempererat hubungan antar warga dan menyatukan ragam komunitas yang terlibat di dalamnya.
"Sementara, untuk Persami, dilakukan oleh satgas kebersihan Kecamatan Medan Denai setiap harinya mulai pukul 00.00 WIB s/d pukul 04.00 WIB. Kegiatan penyisiran bertujuan untuk mengurangi sampah liar yang berserakan agar dapat bersih dan nyaman," kata Baharuddin saat dihubungi kemarin.
Selanjutnya, sambung Baharuddin, menghadirkan inovasi Pesad dimana masyarakat dapat menghubungi Call Center di nomor 0812-6466-1596 untuk memudahkan pengangkutan sampah. Dengan inovasi ini, jelasnya, diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tidak buang sampah sembarangan dan mengeluarkan sampah rumah tangga sebelum pukul 06.00 WIB agar diangkut.
"Kita juga mengedukasi masyarakat tentang kebersihan lewat alat pengeras suara (toa). Sama, tujuannya juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar sama-sama menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya masing-masing," tambahnya.
Terakhir, Pegasus Denai, terangnya, adalah mengumpulkan sampah atau barang bekas dan berkolaborasi untuk diberikan kepada Kepul.id dan Bank Sampah Mutiara dan dapat dinominalkan. Nantinya, hasil yang diperoleh, akan diberikan kepada masyarakat.
"Hasil yang didapat dari menukarkan sampah atau barang bekas tersebut, kita gunakan untuk penanganan stunting lewat Denai Cegah Stunting (D'CAS) berupa pemberian susu dalam waktu satu bulan sekali bagi masyarakat yang berpotensi dan terkena stunting," pungkasnya.(SP/F)
0 Komentar