Limapuluh,Suaraperjuangan.id - Kondisi ruas Jalan Payakumbuh-Sitangkai yang berada di Nagari Labuah Gunuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota sudah sangat memprihatinkan dan dapat membahayakan pengguna jalan.
Bagaimana tidak, pasalnya jalan yang merupakan kewenangan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) itu kondisinya sudah banyak yang berlobang. Ketika hujan, lobang-lobang di jalan tersebut dipenuhi dengan genangan air dan licin.
Melihat kondisi itu, warga Limapuluh Kota tak henti-hentinya mengeluh dan berharap agar ruas jalan dengan panjang lebih kurang 7 kilometer yang sudah lama rusak parah itu segera direalisasikan perbaikannya.
Salah seorang warga Limapuluh Kota, Defri mengatakan bahwa jalan tersebut sudah mengalami kerusakan cukup lama. Diperparah lagi saat terjadi hujan membuat badan jalan digenangi air.
“Sudah lama rusaknya, tapi belum ada tanda-tanda mau diperbaiki,” katanya, Sabtu (13/5/2023) di Limapuluh Kota.
Menurut Defri, pengendara yang melintas di jalan tersebut sangat terganggu akibat kerusakan badan jalan yang cukup parah, sehingga pengguna jalan harus hati-hati akibat banyaknya lobang di badan jalan.
“Terganggu, karena kondisi jalannya rusak parah sehingga harus berhati-hati,” pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang pengendara sepeda motor asal Kabupaten Sijunjung yang cukup sering melewati jalan tersebut mengaku prihatin dengan kondisi Jalan Payakumbuh-Sitangkai.
“Sangat memprihatinkan. Semoga segera mendapat perbaikan,” katanya.
Salah seorang tokoh masyarakat Limapuluh Kota, Ismardi ikut memberikan tanggapan terkait tak kunjung selesainya polemik Jalan Payakumbuh-Sitangkai. Menurutnya, saat ini jalan tersebut sudah harus segera diperbaiki.
“Semakin parah, tepatnya disimpang Taratak. Kalau tidak cepat ditanggulangi akan menimbulkan mara bahaya,” ucap mantan Ketua DPRD Limapuluh Kota itu.
Panjang kerusakan yang terjadi pada ruas Jalan Payakumbuh-Sitangkai mencapai lebih kurang 7 kilometer dengan melewati tiga nagari, yakni Nagari Labuah gunuang, Tanjung Gadang, dan Nagari Halaban. (Red)
0 Komentar