Belawan, Suaraperjuangan.id - H. Irfan Hamidi selaku tokoh masyarakat Belawan dan Medan Utara hari Selasa pagi (27/10/2023) mengunjungi beberapa titik lokasi pekerjaan proyek Penanggulangan banjir rob Belawan. Kunjungan tokoh masyarakat ini juga didampingi oleh Project Manager dan tim teknik dari kontraktor pelaksana PT. RPJ-DRD (KSO).
Maksud dari kunjungan ini menurut haji Irfan adalah untuk melihat langsung sudah sejauh mana proses pengerjaan proyek di lapangan dan sebagai pembanding dari banyaknya informasi yang masuk dari masyarakat, sekaligus berdiskusi sembari memberikan masukan kepada pihak kontraktor pelaksana agar proyek dapat berjalan lancar dan sesuai dengan harapan masyarakat.
H. Irfan Hamidi menjelaskan bahwa sebenarnya untuk mengatasi banjir rob yg melanda Belawan dan kecamatan lainnya di Medan Utara, usulan utama nya adalah pemprop Sumut bisa merehabilitasi kawasan hutan mangrove yang sudah beralih fungsi menjadi kebun sawit dan kegiatan lainnya di daerah paluh kurau yg selama ini menjadi zona penyangga daerah Belawan. Dan hal yg kedua adalah pemerintah bekerjasama dengan instansi terkait dapat melakukan pengerukan di beberapa titik muara dan anak sungai yg mulai mengalami pendangkalan guna memperluas penampang air pasang di seputaran pesisir Belawan.
Jadi pembangunan tanggul rob di Belawan ini adalah merupakan opsi ke tiga, dalam arti jika setelah wilayah opsi pertama dan kedua telah dilakukan dan ternyata sebaran air pasang juga masih melanda pemukiman penduduk, maka baru dibangun tanggul rob.
Ditambahkan pula bahwa untuk pembangunan tanggul rob di Belawan, sebenarnya haji Irfan pernah mengusulkan kepada pemerintah untuk desain tanggulnya berada di belakang pemukiman masyarakat, sebagaimana yg dikerjakan di Pekalongan atau proyek NCICD di Jakarta Utara dan Tanggerang, karena disamping berfungsi sebagai penahan laju sebaran banjir rob, hal ini juga berfungsi ganda untuk menjadi pembatas hunian warga pesisir serta dimanfaatkan menjadi area wisata bahari yg dapat memberikan kontribusi ekonomi bagi pemerintah dan masyarakat setempat.
Namun akibat keterbatasan anggaran pemerintah, maka penanggulangan banjir rob hanya mampu bersifat untuk memperkuat saluran drainase yg terkoneksi dengan kolam retensi dan rumah pompa untuk pengentasan banjir yg disertai pula dengan dinding parapet beton sebagai pencegah air pasang masuk ke wilayah pemukiman yg posisinya berada di depan pemukiman penduduk kearah pinggiran laut. Jadi wajar situasi ini menimbulkan dinamika serta kegelisahan di masyarakat yg khawatir aktivitas kehidupan nya akan terganggu.
Setelah melakukan kunjungan lapangan dan Mendengarkan langsung penjelasan dari pihak kontraktor pelaksana, maka haji Irfan dapat memakluminya serta menyatakan mendukung penuh program penanganan banjir rob yg di ajukan pemko Medan ke kementrian PUPR. RI ini, asalkan pekerjaan nya dilakukan dengan rapi, tidak terkesan asal jadi dan menimbulkan fenomena kumuh diarea proyek, serta pihak pelaksana proyek dapat membangun komunikasi yg baik dengan pihak kecamatan, kelurahan, kepala lingkungan dan masyarakat terdampak proyek, hal ini perlu agar masyarakat juga dapat memberikan dukungan yg sama dan proyek dapat berjalan tanpa kendala yg berarti, tutup tokoh masyarakat yg dikenal cukup dermawan ini.(Samsul)
0 Komentar