LIMAPULUH KOTA, SUARAPERJUANGAN.COM - Protes demi protes sebagai bentuk "sindiran" kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, terus dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Lareh Sago Halaban akibat tak kunjung diperbaikinya jalan Payakumbuh-Lintau yang sudah seperti kubangan kerbau saat musim penghujan tiba.
Kali ini warga Jorong Kabindu, Nagari Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, melepaskan bibit ikan dibadan jalan yang rusak dan tergenang air. Aksi heroik seorang pria diketahui bernama Rio sempat viral di media sosial Instagram dan (video tik tok) itu, sebagai bentuk protes dari warga Nagari Labuah Gunuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, karena infrastruktur jalan yang rusak parah di daerah mereka belum juga mendapat perhatian dari Pemprov Sumbar.
“Saat musim hujan, belasan kilometer jalan provinsi menghubungkan Payakumbuh-Lintau yang sudah bertahun-tahun rusak parah itu, tak obahnya bagai kubangan kerbau. Malah jika musim panas, jalan tersebut penuh debu,” ujar Rio, pria yang sengaja melepas bibit ikan di jalan yang rusak parah tersebut mengungkapkan kekecewaannya.
Menurut Rio, tidak dia saja yang kecewa dan kesal melihat kondisi badan jalan yang tak kunjung diperbaiki itu. Bahkan, mayoritas warga Kecamatan Lareh Sago Halaban dipastikan sudah lama memendam rasa kecewa dan kesal karena Pemprov Sumbar tidak juga memberikan perhatian terhadap kondisi infrastruktur jalan Payakumbuh- Lintau, utamanya yang berada pada ruas kawasan Kecamatan Lareh Sago Halaban.
“ Kecewa dan sekaligus kesal karena tak kunjung mendapat perhatian dari Pemprov Sumbar, ini bukan yang pertama melepas bibit ikan di jalan yang rusak tersebut. Dengan harapan, aksi melepas bibit ikan di jalan yang rusak parah bermuatan ‘sindirian’ itu, menjadi perhatian dari pihak pengambil kebijakan,” harap Rio.
Hasil pantauan terkait aksi protes atas kekecewaan warga karena tak kunjung diperbaikinya infrastruktur jalan yang rusak parah pada ruas Payakumbuh-Lintau itu, tentunya bukan pertama kali ini saja terjadi.
Bahkan, beberapa waktu sebelumnya warga yang berada di kawasan Kecamatan Lareh Sago Halaban pernah pula menanam pohon pisang, memancing di badan jalan yang rusak tersebut. Memasang spanduk bertuliskan "selamat datang diwisata kabut asap", dan bentuk protes lainnya.
Namun meski bertubi-tubi disorot dan dikecam warga, ternyata sampai saat ini infrastruktur jalan provinsi Payakumbuh-Lintau yang rusak parah belum ada tanda-tanda akan diperbaiki.
Kadis Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang, Provinsi Sumbar, Erasukma Munaf, ketika ditanya wartawan terkait kondisi jalan provinsi Payakumbuh-Lintau beberapa waktu lalu menyebut, proses lelang sedang berlangsung. Karena untuk perbaikan jalan Payakumbuh-Lintau melalui anggaran inpres. "Kita lagi proses lelang," ungkapnya melalui pesan WA kepada wartawan.
Dia memperkirakan sekitar bulan Juni mendatang sudah bisa dikerjakan. Dengan total anggaran Rp 98 Miliar. Dan ada sekitar 16 kilometer jalan yang akan diperbaiki dengan beton dan aspal. "Total anggaran kita 98 miliar dibagi dua paket. Ada beton ada aspal," sebutnya. (All)
0 Komentar