Lima Puluh Kota, Suaraperjuangan.com – Upacara memperingati Peristiwa Situjuah ke-76, yang merupakan salah satu momen penting dalam sejarah perjuangan bangsa pada masa Pemerintahan Darurat Repuik Indonesia (PDRI), berlangsung dengan penuh khidmat di Lapangan Chatib Sulaiman, Situjuah Batua, Kabupaten Lima Puluh Kota, Rabu, (15/01/2025).
Upacara ini dipimpin oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, unsur Forkopimda, perwakilan TNI-Polri, pelajar, mahasiswa, serta keluarga para pejuang yang gugur. Turut hadir Marsma TNI Tisna Kurniawan dari Kementerian Pertahanan RI, yang didampingi oleh Kolonel Yudha Adillah.
Peristiwa Situjuah bermula pada 14 Januari 1949, ketika para pemimpin PDRI dan pejuang laskar rakyat, yang dipimpin oleh Chatib Sulaiman, mengadakan rapat strategi di Lurah Kincia. Namun, subuh keesokan harinya, lokasi tersebut diserang oleh pasukan Belanda. Dalam serangan mendadak itu, sebanyak 69 pejuang gugur, termasuk tokoh-tokoh penting seperti Letkol Munir Latif, Mayor Zainuddin, dan Kapten Tantawi.
Para pejuang dimakamkan di beberapa lokasi di sekitar Situjuah Batua, termasuk Taman Pahlawan Lurah Kincia, Banda Dalam, dan Situjuah Gadang. Pengorbanan mereka menjadi simbol perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Dalam amanatnya, Gubernur Mahyeldi menekankan pentingnya semangat persatuan yang telah ditunjukkan para pejuang Situjuah. Ia mengajak generasi muda untuk terus menjaga persatuan demi mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
“Kepada generasi muda, mari kita jadikan perjuangan ini sebagai inspirasi untuk mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan semangat persatuan, kita dapat membangun bangsa ini lebih maju,” ujar Mahyeldi.
Bupati Safaruddin menambahkan bahwa Peristiwa Situjuah menjadi pengingat pentingnya kekompakan dalam mencapai tujuan bersama. Ia berharap generasi muda dapat meneladani semangat para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.
“Generasi muda harus memaknai pengorbanan para pejuang yang telah gugur demi kemerdekaan. Semangat mereka adalah warisan yang harus kita lanjutkan untuk memajukan Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, dan Indonesia,” kata Bupati Safaruddin.
Peringatan ini bukan hanya mengenang sejarah, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat rasa persatuan dan cinta tanah air. Semangat juang para pahlawan diharapkan dapat terus hidup dalam setiap langkah generasi penerus untuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik. (All)
0 Komentar